JAKARTA, KOMPAS.com - Para pakar meminta agar minyak goreng yang beredar di pasaran difortifikasi dengan vitamin A.
Mereka mengungkapkannya dalam pertemuan di gedung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Jumat (23/2/2018).
Pertemuan dihadiri oleh pakar dari Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI), Institut Gizi Indonesia (IGI), Perhimpunan Ekonomi Pangan Indonesia (PERHEPI).
Bayu Krisnamurthi dari PERHEPI mengatakan, fortifikasi penting untuk memerangi kelaparan tersembunyi. Minyak goreng dipilih karena selalu digunakan oleh masyarakat.
“Delapan juta anak Indonesia masih mengalami hidden hunger, salah satunya karena defisiensi vitamin A. Pada masalah itu, diperlukan fortifikasi dan suplementasi," ujarnya.
Menrut Khrisna, industri sebenarnya siap dengan fortifikasi itu.Dari 48 merek minyak goreng yang beredar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Malang, dan Lampung, 35 merek telah terfortifikasi vitamin A.
Dalam kesempatan tersebut Endang L Achadi, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia turut menjelaskan bahwa vitamin A tak hanya berkaitan dengan fungsi penglihatan.
Apabila masyarakat terutama anak-anak dibiarkan dalam kondisi kurang vitamin A, maka pertumbuhannya akan terhambat.
Baca juga : Menurut Studi Baru, Vitamin D Baik untuk Pasien Luka Bakar
Saat beranjak dewasa, anak berpotensi terserang gangguan pertumbuhan seperti cebol, kurus ceking, dan memiliki tinggi badan kurang dari tinggi rata-rata umur.
Diterangkan Endang, vitamin A turut berperan dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
Jika defisiensi, infeksi akan lebih gampang menyusup ke tubuh saat asupan vitamin A tidak terpenuhi. Masyarakat juga lebih rentan terserang kebutaan mendadak.
Kendati Indonesia bukan negara dengan xeroftalmia, bukan berarti tenang saja dengan masalah vitamin A.
Balita Indonesia, kata Endang, hanya sedikit yang memiliki retinol serum dengan kadar di atas 20 mikrogram. Ini menandakan, ada kemungkinan besar para balita Indonesia mengalami defisiensi vitamin A akut.
“Vitamin A yang disimpan di tubuh hanya cukup untuk sehari-hari. Kalau tiba-tiba sakit flu, diare, atau campak, tubuh bisa defisiensi akut. Dampaknya kebutaan mendadak,” imbuhnya.
Soekirman, profesor sekaligus direksi KFI ikut menambahkan bahwa fortifikasi vitamin A pada minyak goreng akan menolong masyarakat miskin yang kesulitan memeroleh mikronutrien lantaran terkendala faktor ekonomi.
Sementara pada kelas menengah atas, dampak pewajiban fortifikasi adalah memberikan asupan vitamin A tanpa disadari.
Pasalnya, kelas menengah atas umumnya menderita kelaparan tak kentara karena kurangnya pengetahuan soal produk yang mengandung mikronutrien.
Baca juga : 1.000 mg Vitamin C Memang Bisa Sembuhkan Sariawan, tetapi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.