Masalah ini masih jauh dari terpecahkan karena hal itu adalah area penelitian aktif. Untuk itu, banyak tim yang mengembangkan dan menguji kemungkinan-kemungkinan solusi.
Robot = Hal Biasa
Lalu bagaimana robot menjadi hal biasa bagi kehidupan manusia?
Bagi Srivastava, perubahan akan berlangsung bertahap, selaras dengan perkembangan aplikasi AI dan robot otonom lainnya, seperti mobil yang bisa menyetir sendiri.
Robot penyedot debu sudah ada, juga asisten digital seperti Alexa (yang, secara teori, dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar—meskipun pengalaman menunjukkan bahwa mereka mudah dibuat bingung).
Tetapi kerumitan perhitungan penalaran dan perencanaan makin lama akan makin tinggi, termasuk beberapa masalah tambahan yang masih belum dianggap penting oleh aplikasi yang sudah ada.
Baca juga: Akhirnya, Ada Robot yang Bisa Merakit Kursi IKEA Anda
Robot pembantu harus mudah digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat keterampilan orang yang mereka bantu, yang kemungkinan besar tidak punya gelar dalam kecerdasan buatan dan robotik.
Robot juga perlu menjalankan tugas yang mungkin tidak direncanakan oleh perancang sistem.
"Berbeda dengan cara kerja robot industri dan robot mobil, rumah tangga jauh lebih tidak terstruktur dan sulit diprediksi," kata Srivastava.
"Untuk mewujudkan potensi manfaat sosial yang luas dari sistem pembantu dengan kecerdasan buatan, kita perlu mengembangkan prinsip-prinsip baru untuk merancang mereka dengan cara yang membuat mereka bisa lebih mudah diajak bekerja, mudah dipahami dan dipelihara," imbuhnya.
Setelah dikembangkan, ada banyak kemungkinan untuk aplikasi lain.
Robot bisa membantu perawatan luka, manajemen obat atau menyiapkan makanan untuk diet khusus.
Di luar itu semua, masih banyak masalah yang perlu diselesaikan sebelum ini menjadi kenyataan.
Tetapi mungkin ada suatu hari ketika kita menengok ke belakang kepada robot pelipat cucian sebagai awal dari akhir pekerjaan rumah tangga manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.