Tidak ada kekeringan yang mendahului pembunuhan Commodus.
"Itu mengapa kami tidak mencoba mengklaim bahwa curah hujan adalah satu-satunya penjelasan. Ini hanyalah salah satu dari banyak variabel potensial yang dapat menyebabkan pembunuhan terjadi," kata Christian.
Baca juga: Perpustakaan Zaman Romawi Kuno Ditemukan di Pusat Kota Jerman
Mungkin itu juga yang membuat Joseph Manning, profesor sejarah klasik di Yale University yang tidak terlibat dengan penelitian ini, juga tidak langsung sependapat.
Meski merupakan hipotesis yang menarik, ia mempertanyakan soal apakah penggunaan data iklim benar-benat cocok dengan tanggal pembunuhan, dari awal kekaisaran di 27 SM sampai akhir di 476 Masehi.
Hal senada juga diungkapkan Jonathan Conant, profesor sejarah di Brown University yang juga tidak terlibat dengan penelitian ini.
Menurutnya sebagian besar pembunuhan terjadi pada abad ke-3 Masehi. Pada saat itu, kekaisaran Romawi mengalami inflasi besar-besaran, wabah penyakit serta perang yang semuanya merugikan stabilitas kekaisaran.
"Bagi saya, hipotesis mengenai hujan dan pembunuhan menambahkan kompleksitas dan pemahaman kita mengenai sejarah politik kekaisaran Romawi, terutama pada abad ketiga," kata Conant.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.