KOMPAS - Semua mata tampaknya akan memandang takjub Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat. Sebab di tempat inilah, Sabtu, (11/8/2018) waktu setempat, Wahana Penjelajah Parker atau Parker Solar Probe (PSP) akan diluncurkan.
Wahana Penjelajah Parker merupakan misi ambisius Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengunjungi Matahari untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia.
Misi seharga 1,4 miliar dollar AS atau sekitar 20,3 triliun ini adalah berada sedekat mungkin dengan Matahari, cukup dekat untuk mempelajari atmosfer misterius bintang tersebut, angin matahari serta hal lainnya.
Informasi yang terkumpul kemudian dapat digunakan untuk memprediksi cuaca antariksa termasuk di antaranya adalah badai Matahari yang dapat mempengaruhi jaringan listrik, membahayakan satelit, menganggu elektronik dan mungkin menyebabkan kerugian hingga triliunan dolar.
PSP dijadwalkan diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station di pantai Florida pada Sabtu pukul 3.33 waktu setempat atau pukul 14.33 WIB. PSP akan mencapai matahari beberapa bulan setelah peluncuran.
Namun sebelum bisa mendekati matahari, wahana ini harus berhadapan dengan beberapa kondisi serta tantangan luar biasa dalam perjalanan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Ini Rencana NASA Menyentuh Matahari Tanpa Terbakar
Proses rumit menyentuh bintang
Rintangan pertama yang akan dilalui PSP dimulai ketika berangkat dari Bumi. Untuk mencapai matahari, wahana akan menumpang di atas roket Delta 4 Heavy yang merupakan salah satu kendaraan peluncur operasional paling kuat di Bumi.
NASA memilih roket tersebut karena kesulitan mencapai matahari yang jaraknya mencapai 150 juta kilometer.
Tiga tahapan roket yang berbeda pada Delta 4 Heavy akan sangat membantu PSP menuju ke matahari, hanya saja tidak cukup untuk menerbangkan wahana ke dekat matahari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.