Wahana juga harus berhadapan dengan angin surya yang partikelnya bermuatan energi tinggi dan dapat mengacaukan elektronik.
NASA sudah menemukan solusi untuk melewati hambatan ini, yakni perisai panas khusus yang disebut Thermal Protection System.
Perisai terbuat dari 11,5 sentimeter busa karbon yang diapit dua lembar komposit karbon. Perisai akan menyerap dan membelokkan energi matahari yang mungkin akan menyerap wahana.
Sistem pendingin air juga akan membantu mencegah panel surya wahana terpanggang dan menjaga kondisi wahana dalam temperatur stabil, sekitar 29 derajat Celcius.
Kita berharap misi ini nantinya bisa pada akhirnya bisa memecahkan dua misteri yang belum berhasil terjawab selama 60 tahun, yakni mengapa matahari memiliki angin matahari dan bagaimana korona dapat memanas hingga jutaan derajat.
Kedua faktor tersebut adalah kunci untuk memahami apa yang menyebabkan badai matahari berpotensi merusak.
"Sampai Anda benar-benar ke sana dan menyentuh matahari, Anda tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini," kata Nicola Fox, ahli fisika matahari di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory.
Misi PSP akan berakhir bertahun-tahun kemudian setelah diluncurkan. Saat itu wahana akan kehabisan propelan yang dibutuhkan untuk menjaganya dari panas matahari. Ketika waktunya tiba, matahari akan membakar 90 persen wahana, sementara perisai panas akan tetap mengorbit matahari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.