Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya karang terlihat mengonsumsi "saudara" dekatnya.
Karang jamur di Laut Merah pernah terlihat sedang menyeruput ubur-ubur bulan. Di Indonesia sendiri, anemon juga tertangkap kamera mengunyah ubur-ubur.
Namun, kedua karang tersebut memang memiliki "mulut" yang lebih besar. Jadi, bisa dikatakan lebih cocok untuk menenggak mangsa yang lebih besar.
Ini berbanding terbalik dengan karang oranye dalam video tersebut. Polip-polip karang oranye hanya berukuran sekitar satu sentimeter saja.
Bekerja Sama
Karang kecil itu memakan ubur-ubur dengan menangkap tentakel ubur-ubur secara bersamaan.
Serangan yang disinkronkan oleh beberapa koloni ini mengejutkan para ilmuwan.
"Koordinasi di antara polip (karang tersebut) luar biasa," kata Bert Hoeksema, seorang ilmuwan peneliti senior dengan Naturalis Biodiversity Centre di Leiden, Belanda.
Sayangnya, masih belum diketahui apakah karang-karang ini berkomunikasi satu sama lain untuk mengoordinasikan serangan mereka.
Musiman
Hoeksema yang tidak terlibat dalam penelitian ini menyebut bahwa fenomena ini mungkin terjadi musiman.
Baca juga: Studi Baru, Peningkatan CO2 Ancam Masa Depan Terumbu Karang
Hal itu menjelaskan mengapa tidak ada yang melaporkan hal ini sebelumnya.
"Setelah Anda memperhatikan, Anda mungkin melihatnya lebih sering," katanya.
Dia juga berharap lebih banyak ahli biologi akan menjaga mata mereka terbuka dan mempublikasikan penampakan tak terduga tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.