KOMPAS.com - Terumbu karang berperan penting dalam menjaga keragaman biota laut. Namun, polusi membuat terumbu karang di laut kita terancam punah di masa depan.
Karbondioksida (CO2) yang larut dalam air laut memicu peningkatan kadar asam. Kondisi ini menghambat pembentukan senyawa kalsium karbonat yang berfungsi membentuk kerangka terumbu karang.
Dr Claudia Benitez-Nelson di Universitas South Carolina menjelaskan, penelitian dampak pengasaman air laut masih jarang dilakukan peneliti.
"Penelitian di lapangan tentang dampak pengasaman laut terhadap ekosistem terumbu karang, masih sedikit. Ekosistem terumbu karang itu unik dan kompleks, sangat sulit untuk menirunya atau tidak mungkin," katanya.
Baca Juga: Terumbu Karang Terus Memutih, Apa Dampaknya Bagi Manusia?
Penelitian dilakukan 30 hari di lepas pantai pulau One Tree di Queensland, Australia, pada tahun 2016.
Aliran air di pulau tersebut sangat unik karena bergerak satu arah melalui terumbu karang selama satu jam setelah terjadi gelombang laut dangkal.
Kondisi ini memungkinkan peneliti untuk melakukan pengamatan air jenuh CO2 dan dampaknya terhadap ekosistem terumbu karang.
Peneliti mengungkapkan, saat proses pengapuran kerangka karang, jumlah kalsium karbonat yang mampu disedot oleh karang turun sepertiga.
Penurunan tersebut memang tidak secara langsung mematikan terumbu karang, tetapi menganggu pertumbuhan, kemampuan reproduksi, dan proses memperbaiki diri terumbu karang.
Melalui penelitian ini, tim peneliti mereplikasi tingkat keasaman di lautan yang akan terjadi pada pertengahan abad ini.
Baca Juga: Biomassa Jadi Kunci Jaga Keanekaragaman Hayati Ikan Karang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.