Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Bunga, Terumbu Karang Ini Ternyata Predator Ubur-ubur

Kompas.com - 01/08/2018, 18:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Karang mungkin tidak seperti predator yang ganas. Bahkan, hewan yang satu ini lebih sering terlihat seperti bunga dibanding pemburu.

Namun, video berikut ini mungkin akan mengubah pemikiran tersebut.

Dalam video yang diambil oleh ahli biologi Tomas Vega Fernandez terlihat karang berwarna oranye kecil yang sedang menangkap dan memakan ubur-ubur berwarna ungu muda.

Padahal, ubur-ubur tersebut berukuran berkali-kali lipat dibanding karang itu.

Mulanya, Fernandez dan koleganya, Luigi Musco sedang mengamati batu karang berwarna oranye (Astroides calycularis) di lepas pantai Pulau Pantelleria, Italia.

Tapi sesuatu yang mengejutkan menarik perhatian Fernandez, karang itu sedang menggigit ujung tentakel ubur-ubur.

"Saya segera membuat sinyal kepada Luigi," ujar Fernandez ketika kembali menceritakan pengalamannya dikutip dari National Geographic, Selasa (31/07/2018).

Mereka menemukan lebih banyak polip karang yang sedang menangkap tentakel dan mengunyahnya.

Temuan ini kemudian mereka laporkan kepada Fabio Badalamenti, Direktur Riset untuk Lembaga Penelitian Dewan Nasional Italia untuk Lingkungan Laut Pesisir di Sisilia, yang mengawasi proyek karang pada saat itu.

Tertarik, Badalameti mulai mengamati fenomena ini.

"Ubur-ubur mencoba bergerak, untuk melarikan diri tetapi tidak ada jalan," kat Badalameti.

Totalnya, para peneliti tersebut mengamati ada 20 ubur-ubur lembu (Pelagia notiluca) yang dimakan oleh karang itu.

Pengamatan ini kemudian dilaporkan oleh para peneliti dalam jurnal Ecology.

Baca juga: Secercah Harapan untuk Konservasi Terumbu Karang Indonesia.

"Bersaudara"

Untuk diketahui, karang dan ubur-ubur sebenarnya adalah sepupu dekat. Keduanya termasuk dalam cnidaria, kelompok hewan purba dengan tentakel yang menyengat.

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya karang terlihat mengonsumsi "saudara" dekatnya.

Karang jamur di Laut Merah pernah terlihat sedang menyeruput ubur-ubur bulan. Di Indonesia sendiri, anemon juga tertangkap kamera mengunyah ubur-ubur.

Namun, kedua karang tersebut memang memiliki "mulut" yang lebih besar. Jadi, bisa dikatakan lebih cocok untuk menenggak mangsa yang lebih besar.

Ini berbanding terbalik dengan karang oranye dalam video tersebut. Polip-polip karang oranye hanya berukuran sekitar satu sentimeter saja.

Bekerja Sama

Karang kecil itu memakan ubur-ubur dengan menangkap tentakel ubur-ubur secara bersamaan.

Serangan yang disinkronkan oleh beberapa koloni ini mengejutkan para ilmuwan.

"Koordinasi di antara polip (karang tersebut) luar biasa," kata Bert Hoeksema, seorang ilmuwan peneliti senior dengan Naturalis Biodiversity Centre di Leiden, Belanda.

Sayangnya, masih belum diketahui apakah karang-karang ini berkomunikasi satu sama lain untuk mengoordinasikan serangan mereka.

Musiman

Hoeksema yang tidak terlibat dalam penelitian ini menyebut bahwa fenomena ini mungkin terjadi musiman.

Baca juga: Studi Baru, Peningkatan CO2 Ancam Masa Depan Terumbu Karang

Hal itu menjelaskan mengapa tidak ada yang melaporkan hal ini sebelumnya.

"Setelah Anda memperhatikan, Anda mungkin melihatnya lebih sering," katanya.

Dia juga berharap lebih banyak ahli biologi akan menjaga mata mereka terbuka dan mempublikasikan penampakan tak terduga tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com