Agar bisa beradaptasi dengan perubahan cuaca yang drastis, banyak kota memerlukan perencanaan kawasan perkotaan yang ekstensif.
Garschagen mengatakan, ini bisa mencakup perubahan materi yang digunakan dalam pembangunan, juga menambah lebih banyak pohon, menyediakan lahan untuk taman di perkotaan, dan membuat koridor udara segar.
Tapi ia juga memperingatkan bahwa melaksanakan perubahan ini bukanlah tugas mudah.
Perencanaan kawasan perkotaan adalah solusi teknis yang bisa dilaksanakan, namun masalah utama adalah bernegosiasi dengan warga kota agar mau menerima perubahan.
Sejumlah penelitian bisa jadi petunjuk, bahwa di sejumlah bagian dunia, yaitu di Asia Selatan, Teluk Persia dan Australia bisa jadi tidak bisa dihuni akibat suhu yang kian bertambah.
Baca juga: Ratusan Kelelawar Australia Mati Terpanggang Gelombang Panas
Setelah para peneliti dari Universitas PBB mengumpulkan semua data yang mereka butuhkan, mereka akan merumuskan tren, sejauh mana masyarakat kawasan perkotaan memahami dan bereaksi terhadap suhu tinggi yang ekstrim.
Mereka berharap bisa mempersiapkan orang dengan lebih baik untuk masa depan yang mungkin lebih panas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.