KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan jika makanan atau minuman Anda terpapar oleh partikel radioaktif? Inilah yang terjadi pada wine atau anggur di California.
Anggur tersbeut terpapar oleh radiasi yang terjadi saat kecelakaan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima pada 2011.
Partikel Radioaktif Meningkat
Meski telah berselang tujuh tahun, jejak-jejak bencana itu masih ditemukan di belahan dunia lain.
Hasil ini ditemukan oleh sekelompok fisikawan nuklir Perancis yag menguji 18 botol rosé California dan cabernet sauvignon yang diproduksi pada tahun 2009 dan seterusnya.
Penelitian yang dipublikasikan dalam arXiv.org ini menunjukkan, anggur yang dibuat setelah bencana tersebut mempunyai tingkat partikel radioaktif yang lebih tinggi.
Cabernet sauvignon, misalnya, memiliki angka partikel radioaktif dua kali lipat jumlahnya.
Dirangkum dari Live Science, Senin (23/07/2018), untuk mendapat temuan ini, para peneliti menggunakan dua metode untuk mencari jejak isotop radioaktif yang disebut cesium-137.
Metode pertama bisa mendeteksi partikel radioaktif melalui botol anggur. Artinya, para peneliti tidak perlu merusak atau membuka minuman ini.
Sedangkan metode kedua, digunakan untuk mendeteksi lebih akurat. Mereka menguji anggur tersebut melalui pemanasan dan membuatnya "menjadi abu".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.