KOMPAS.com - Pada 1969, Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan.
49 tahun berlalu sejak peristiwa itu, kini pihak keluarga berencana melelang sebagian koleksi Neil Armstrong yang sangat langka dan bersejarah.
Menurut informasi Heritage Auctions di Texas, AS, yang dilansir Science Alert Senin (23/7/2018), ada sekitar 2.000 barang yang akan dilelang.
Meski belum terungkap semuanya, beberapa barang yang dipastikan ikut dalam pelelangan antara lain medali Robbins, beberapa koleksi bendera berbahan sutra, serta bagian dari pesawat yang membawa Neil Armstrong mengangkasa.
Baca juga: Tanda Tangan Terakhir Stephen Hawking Sebelum Lumpuh Dilelang
"Akan ada barang-barang yang dibawa ke luar angkasa, barang bertanda tangan Neil Armstrong, dan barang berseajrah lainnya," ujar putra Neil Armstrong, Mark dalam sebuah pernyataan dilansir Science Alert, Senin (23/7/2018).
"Ada juga barang yang membuatmu merenung, membuatmu tertawa, dan membuatmu kebingungan sampai menggaruk kepala," imbuh Mark.
Medali Robbins diproduksi Robbins Company dan khusus dibawa astronot ke luar angkasa sejak peluncuran misi Apollo 7.
Kebanyakan medali Robbins terbuat dari perak, hanya sedikit yang terbuat dari emas 14 karat. Menurut informasi, salah satu medali Robbins yang terbuat dari emas akan dijual.
Pihak keluarga juga melelang bendera sutra Purdue University Centennial yang dikumpulkan selama satu abad, sejak 1869 sampai 1969.
Selain itu, potongan sayap dan baling-baling pesawat Wright Brother dan pin emas dari Gemini VIII (penerbangan pertama Armstrong ke luar angkasa), topi pramuka juga dijual.
Hingga saat ini, keluarga Armstrong belum menginformasikan detail harga dari 2.000 barang yang akan dilelang.
Baca juga: Surat Pribadi Einstein Kembali Dilelang, Isinya Cerita Tentang Sahabat
Heritage Auctions akan menjadi balai lelang untuk acara ini. Lelang koleksi Neil Armstrong rencananya akan dilakukan tiga kali, yang pertama pada 1-2 November 2018, kemudian Mei 2019, dan November 2019.
"Ayah tidak pernah memikirkan dirinya sendiri, jadi saya rasa ia tidak pernah memikirkan tentang bagaimana ia akan diingat saat meninggal," ujar anak Armstrong yang lain, Rick Armstrong.
Anda juga dapat melihat koleksinya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.