Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 30 Tahun, Tes DNA Konfirmasikan Tulang Keluarga Tsar Rusia

Kompas.com - 19/07/2018, 17:09 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com – Tes DNA yang diperintahkan oleh Gereja Ortodoks Rusia mengonfirmasikan keaslian tulang keluarga Tsar Rusia. Hasil ini mungkin akan mendorong Gereja Ortodoks Rusia untuk akhirnya mau mengubur tulang keluarga Tsar sesuai tata cara.

Tsar Nicholas II dan seluruh keluarganya, beserta pelayan dan dokternya dibunuh dan dikubur oleh Bolshevik pada malam 16-17 Juli 1918 di Sverdlovsk (sekarang Yekaterinburg).

Jasad mereka, kecuali satu-satunya putra Tsar Alexei dan putri Maria, baru ditemukan pada 1979. Jasad Alexei dan Maria baru ditemukan pada 2007 di lubang yang berjarak 60 meter dari keluarga mereka.

Pada 1988, Presiden Boris Yeltsin memberi keluarga Tsar prosesi pemakaman resmi di Saint Petersburg. Berbagai uji DNA juga dilakukan berbagai tim forensik dari Rusia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat untuk mengonfirmasikan keaslian tulang-tulang tersebut.

Baca juga: Hujan Darah Terjadi di Rusia, Ada Apa?

Akan tetapi, Gereja Ortodoks Rusia yang mengangkat Tsar dan keluarganya sebagai martir, yang berarti menjadikan tulang-tulang mereka sebagai relikui, menolak hasil tersebut.

Baru pada 2015, Gereja Ortodoks Rusia memerintahkan adanya uji DNA kembali oleh tim yang mayoritas berisi ilmuwan Rusia.

Setelah membandingkan sampel tulang Nicholas dengan sampel dari Alexander III, ayah Nicholas; komite investigasi akhirnya menyatakan tulang-tulang tersebut sebagai “milik Kaisar Nicholas II, keluarganya dan anggota iring-iringannya”.

Menyusul temuan ini, Gereja Ortodoks Rusia diharapkan untuk dapat segera melakukan penguburan yang sesuai tata cara.

Akan tetapi, sejauh ini juru bicara Gereja Ortodoks Rusia, Vladimir Legoida, hanya menyatakan akan mempertimbangkan hasil temuan dan memuji jalannya investigasi.

Para ilmuwan juga berkata akan melanjutkan investigasi dengan memeriksa dokumen-dokumen bersejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com