Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin HIV Terbaru Diujicobakan Pada Manusia

Kompas.com - 16/07/2018, 13:31 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sebagian besar orang yang hidup dengan HIV berada di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Afrika Sub-Sahara.

Mereka (dan orang-orang yang berisiko terinfeksi HIV) sering tidak memiliki akses ke pencegahan, perawatan, atau pengobatan, dan masih belum ada obatnya.

Profesor Lewin mengatakan penelitian menunjukkan bahkan vaksin "cukup efektif", bersama dengan strategi pencegahan dan pengobatan HIV yang ada, akan memiliki "efek yang sangat mendalam" pada epidemi global.

"Masih ada 1,8 juta infeksi baru setiap tahun. Jadi, jika Anda memiliki vaksin yang hanya 70 persen efektif, pemodelan menunjukkan Anda dapat mengalami pengurangan substansial dalam transmisi," katanya.

"Oleh karena itu investasi berkelanjutan yang signifikan, yang saya pikir sangat dibutuhkan."

Epidemi Global

Di Australia dan bagian lain dunia, kemunculan Pre-Exposure Prophylaxis, atau PrEP, yang relatif baru dianggap sebagai "pembawa perubahan" bagi pria homoseksual.

PrEP, yang ditambahkan ke Skema Manfaat Farmasi Australia pada bulan April, adalah obat pencegahan yang hingga 99 persen efektif dalam menghentikan penularan HIV antara laki-laki selama berhubungan seksual.

"Apa yang telah ditunjukkan oleh beberapa negara di dunia, termasuk di Australia, khususnya New South Wales, adalah bahwa jika Anda mendapatkan pengobatan dan penggunaan PrEP hingga tingkat tinggi, Anda mulai melihat penurunan infeksi HIV baru," kata Profesor Lewin.

Meski demikian, PrEP, yang harus dikonsumsi setiap hari, bukan strategi jangka panjang yang berkelanjutan untuk menanggulangi HIV dalam skala global, katanya.

Baca juga: Kisah Hages Budiman sebagai Perempuan dan Ibu dengan HIV

“PrEP sangat efektif, dan sementara kita tidak memiliki vaksin, kita pasti perlu untuk mengonsumsinya… kita masih memiliki 1.000 infeksi HIV baru setiap tahun di Australia,” katanya.

"Tapi itu membutuhkan uang, Anda harus berada dalam perawatan kesehatan reguler, dan itu memerlukan infrastruktur untuk mendukungnya... itulah sebabnya mengapa penyakit menular yang pernah ditangani secara efektif selalu dikaitkan dengan vaksin."

Pada tahun 2016, diperkirakan lebih dari 26.000 warga Australia hidup dengan HIV, menurut Institut Kirby di Universitas New South Wales.

Dari orang-orang itu, 95 persen mengakses perawatan, dan lebih dari 90 persen memiliki apa yang dikenal sebagai "muatan viral tak terdeteksi", yang berarti virus HIV tak bisa dideteksi oleh tes darah standar atau ditularkan selama seks.

"Australia memiliki rekam jejak tes HIV, penggunaan pengobatan, dan kemauan menjalani perawatan yang sangat mengesankan,," kata Profesor Lewin.

Itu sebagian besar berkat pengenalan terapi antiretroviral penekan virus seumur hidup pada tahun 1995, yang merevolusi pengobatan HIV di seluruh dunia.

"Jadi, jika Anda mengobati orang [dengan obat antiretroviral], jumlah virus mereka menyusut ke tingkat yang sangat rendah. Itu selalu ada, tetapi pada tingkat yang sangat rendah, sehingga Anda memblokir transmisi," kata Profesor Lewin.

Perawatan ini mengurangi risiko pengembangan penyakit yang terkait dengan HIV, yang berarti orang-orang yang menjalani pengobatan setiap hari bisa panjang umur dan sehat.

Konferensi AIDS Internasional akan diadakan di Amsterdam dari tanggal 23-27 Juli.

Baca juga: Vaksin Dikembangkan, Harapan Baru Perangi HIV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com