Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditetapkan WHO sebagai Gangguan Mental, Apa Sebenarnya Kecanduan Seks?

Kompas.com - 12/07/2018, 11:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan perilaku seks kompulsif atau kencanduan seks sebagai penyakit mental.

Kecanduan seks dikategorikan dalam daftar yang sama dengan kecanduan game, yaitu daftar ICD-11.

Seperti diberitakan sebelumnya, seseorang disebut kecanduan seks bila ia menunjukkan ketidakmampuan dalam mengendalikan dorongan seksual sehingga mengabaikan kesehatan dan tanggung jawab pribadi.

Menurut psikolog Rose Mini Agoes Salim yang merupakan pengajar dan Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kecanduan seks prinsipnya sama seperti kecanduan game.

Baca juga: Kali Pertama, WHO Tetapkan Kecanduan Seks Sebagai Gangguan Mental

"Kecanduan seks itu sama seperti kecanduan game. Ketika hal itu tidak dilakukan setiap hari, rasanya tidak nyaman. Dan dia akan mengupayakan segala hal untuk mendapatkannya, entah lewat film, gambar, atau yang lain," kata perempuan yang akrab disapa Romi itu kepada Kompas.com, Rabu (11/7/2018).

Seseorang dengan kecanduan seks muncul ketika ia terbiasa menonton film atau melihat gambar-gambar porno.

Perilaku ini kemudian berkembang menjadi kebutuhan, atau lebih dari kebutuhan. Sebab, ia merasa tidak cukup bila hanya melakukannya satu atau dua kali dalam sehari.

Dampak buruk kecanduan seks

Ketika tingkat kecanduan sangat tinggi, tanpa disadari hal itu akan mengganggu aktivitas dan mobilitas dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya saja, seseorang menjadi gelisah atau tidak nyaman, tidak fokus karena hanya memikirkan tentang seks, tidak mau melakukan hal lain sebelum keinginannya terpenuhi, dan lain sebagainya.

Hal ini tentu saja akan mengganggu kegiatan sehari-hari dan sangat mungkin melalaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Romi menambahkan, seseorang yang sudah mengalami kecanduan seks tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain dan lingkungan.

Hal paling buruk, seseorang dengan kecanduan seks berisiko memperkosa orang lain.

"Saat otak terbanjiri dengan hal-hal semacam itu, dia tidak bisa lagi mengontrol dirinya. Dia tidak akan mengatakan saya hari ini enggak mau nonton (film porno). Enggak bisa, karena dia harus dapat itu" ujar Romi.

Menurut Romi, saat seseorang sudah kecanduan seks dia tidak hanya menonton atau melihat gambar porno. Mereka juga melakukan aktivitas lain.

Sebagai contoh, bila sedang sendiri maka ia akan melakukan onani atau hal lain untuk memuaskan diri sendiri.

"Kalau ada orang lain, mungkin dia akan menggunakan orang lain untuk memuaskan dirinya. Namun bila orang lain tidak mau, dia akan memperkosa atau memaksa orang lain. Nah, ini yang dimaksud mengganggu lingkungan," imbuh Romi.

"Mengganggu dirinya, adalah dia tidak bisa melakukan aktivitas lain sebelum dia melakukan itu (aktivitas seks), atau dia baru bisa berkegiatan saat sudah melakukan itu, atau saat beraktivitas dia tetap membayangkan melakukan hal tersebut (seks)," jelasnya.

Ketika hal semacam ini sudah bermunculan, maka seseorang dikatakan tidak normal. Ini karena tidak dapat hidup dan beraktivitas seperti umumnya.

Baca juga: Kanker Serviks Tak Selalu akibat Seks Bebas, Hapus Stigma Itu

Solusi kecanduan seks

Sebelum memutuskan untuk memberi sebuah solusi, biasanya seorang psikolog atau psikiater harus melihat latar belakang orang yang kecanduan tersebut.

Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan kecanduan. Pertama, dorongan hormonal atau dorongan dari dalam diri untuk melakukan kegiatan seksual jauh melebihi orang lain. Kedua, stimulasi berlebihan.

"Stimulasi berlebihan itu akhirnya memengaruhi otak. Otak mengirimkan pesan bahagia bila sudah melakukan sesuatu yang berkaitan dengan seks," katanya.

"Dan kalau mau diobati, kita juga harus membantu dia untuk mempunyai aktivitas dan minat lain dalam hidup," jelas Romi.

Ketika seseorang sudah terbelenggu dan tidak bisa lepas dari kegiatan seks, ia tidak akan peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Dengan membantu mengalihkan pada minat dan aktivitas lain, diharapkan secara perlahan seseorang akan lepas dari kecanduan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau