Jari dan tulang kaki melengkung, membantu mereka untuk mencengkeram.
Sendi jari juga lebih melengkung dari A. afarensis dewasa. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki jari kaki lentur sehingga bisa digerakkan ke samping.
Tak hanya itu, hal ini membuktikan bahwa jari kaki mereka lebih fleksibel dibandingkan kita.
Meski begitu, jempol kaki A. afarensis sejajar dengan jari-jari lainnya. Sementara tulang lengan menunjukkan bahwa kuat digunakan untuk memanjat.
Baca juga: Ahli Sebut Fosil Ikan 400 Juta Tahun Ini Moyang Manusia, Kok Bisa?
Bertahan Hidup
Peneliti menduga jika mereka harus bertahan hidup pada masa kanak-kanak untuk bisa mencapai usia reproduksi.
DeSilva menggambarkan jika kelompok A. afarensis berjalan kaki di siang hari, tetapi mereka akan memanjat pohon pada malam hari untuk mencari makanan atau menghindari predator.
Ada kemungkinan bahwa mereka lebih sering memanjat pohon, atau kaki mereka digunakan untuk berpegangan kepada ibu mereka ketika digendong.
"Setiap fosil dapat membantu mengungkap bagaimana masa lalu tentang pertumbuhan, perkembangan dan bagaimana kehidupan seorang anak tiga juga tahun yang lalu. Sehingga ini merupakan penemuan yang luar biasa," kata DeSilva.
Temuan yang dipublikasikan, Rabu (4/5/2018) di Science Advances.
JEREMY DESILVA & CODY PRANG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.