Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Inggris Ciptakan Plastik yang Mudah Terurai

Kompas.com - 05/07/2018, 19:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Sampah plastik menjadi masalah di seluruh dunia. Pasalnya, sampah ini sulit terurai di alam.

Namun, kini, para peneliti dari University of Warwick, Inggris menciptakan plastik biodegradable yang bisa dibuang bersama sisa makanan. Plastik ini akan lebih mudah terurai di alam karena menggunakan bahan dasar alami.

Bahan penyusunnya adalah "lem pohon" yang disebut dengan lignin.

Lignin menyimpan serat selulosa bersama-sama yang membuat batang tanaman menjadi tegak dan kuat. Para peneliti kemudian membuat senyawa ini menjadi plastik yang kuat dan mudah dibentuk.

Sebagai informasi, lignin merupakan produk sampingan dari pembuatan kertas.

Meski membuat batang kayu menjadi tegak dan kuat, senyawa ini pada bubur kayu menjadi lemah dan berubah warna. Karenanya, senyawa ini dipisahkan pada pembuatan kertas.

Melihat "limbah" pembuatan kertas ini, Profesor Tim Bugg mengembangkan cara untuk memanfaatkannya.

Bugg dan koleganya mengunakan bakteri yang dimodifikasi secara genetik untuk mengubah lignin menjadi bahan kimia berguna.

Bakteri tersebut adalah Rhodococcus jostii yang hidup di tanah dan memakan lem. Bakteri ini diubah secara genetis untuk mengubah lignin menjadi hasil tinggi dari plastik biodegradable.

"Saya telah bekerja dengan lignin selama 40 tahun dan ketika saya memulai proyek ini, orang orang berkata 'Anda membuang waktu' tetapi sekarang mereka berpikir ini mungkin," ujar Profesor Bugg dalam sebuah acara di Central London dikutip dari The Telegraph, Rabu (04/07/2018).

Baca juga: China Hentikan Impor Limbah Plastik, Ini Dampaknya bagi Dunia

"Masih sulit tapi itu mungkin," tegasnya.

Bugg menjelaskan bahwa hanya ada sedikit organisme yang bisa memecag lignin. Untuk itu, dia dan tim menggunakan materi genetik dari dua strain bakteri untuk mempercepat prosesnya.

"Biasanya bakteri menggunakannya untuk pertumbuhan, dan memecahnya menjadi molekul kecil yang digunakan sebagai makanan untuk tumbuh," ujarnya.

"Jadi kami mempercepat proses itu sehingga meski bakteri masih bisa berkembang tetapi bisa melakukan sesuatu untuk kami pada saat yang sama," sambungnya.

Proses percepatan ini dikarenakan lignin merupakan senyawa yang kompleks.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau