Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tarian" Asteroid di Antara Ratusan Galaksi Terekam Teleskop Hubble

Kompas.com - 27/06/2018, 20:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Teleskop luar angkasa Hubble berhasil mencitrakan sebuah "lukisan" gugusan galaksi dan asteroid, serta sekilas fenomena astronomi.

Mata telanjang manusia mungkin tidak akan bisa menyaksikan paras gugusan galaksi di luar angkasa yang disebut Abell 370.

Namun, gugusan besar yang terletak sekitar 4 miliar tahun cahaya dari konstelasi Cetus, Sea Monster ini berisi ratusan galaksi yang saling terkait oleh gaya gravitasi di antara mereka.

Menariknya seperti yang ditunjukkan dalam foto di atas, jejak asteorid terlihat di antara galaksi-galaksi berupa garis putih tipis berbentuk huruf S. Jejak tersebut terletak rata-rata sekitar 260 juta kilometer dari planet Bumi.

Jejak asteroid tersebut terekam teleskop Hubble dalam sejumlah pengamatan dan telah dijadikan dalam satu gambar. Totalnya terdapat 22 jejak astoroid di lokasi ini dan lima di antaranya merupakan fenomena unik karena sangat pucat dan tak teridentifikasi sebelumnya oleh para astronom.

Baca Juga: Teleskop Hubble Milik NASA Abadikan Tabrakan Dua Galaksi

Dikutip dari Phys.org, Senin (25/6/2018), European Space Agency mengungkapkan, jejak asteroid terlihat melengkung karena pengaruh efek observasional yang disebut paralaks.

Efek ini terjadi ketika orbit teleskop Hubble mengelilingi Bumi sehingga asteroid tampak bergerak sepanjang busur dengan latar belakang bintang-bintang dan galaksi-galaksi yang lokasinya jauh.

Gerakan orbit Bumi yang mengelilingi Matahari akan membuat gerakan asteroid tampak seperti melengkung.

Para astronom menemukan keberadaan asteroid tersebut secara manual dari teleskop, yaitu berupa "kedipan" yang terus menerus muncul. Setiap 10 hingga 20 jam, para astronom menemukan asteroid yang unik.

Baca Juga: Galaksi Tertua di Jagat Raya Ditemukan

Namun, para astronom menegaskan, jejak asteroid tersebut tidak sama dengan cahaya biru yang masih misterius. Dalam gambar tersebut, cahaya berwarna biru terletak jauh di belakang konstelasi galaksi-galaksi.

Sebenarnya, galaksi-galaksi yang letaknya sangat jauh terlihat redup oleh teleskop Hubble. Untungnya, secara dramatis gaya gravitasi di antara galaksi tersebut menjadi "lensa" alami yang membentuk ruang lengkung dan mempengaruhi perjalanan cahaya menuju Bumi.

Penelitian astronom ini merupakan bagian dari program Frontier Fields dan foto-foto tersebut diambil dari sejumlah pengamatan dengan cahaya kasat mata atau sinar inframerah. Penelitian ini terbit pada 6 November 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau