Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akurat 95 Persen, AI Google Bisa Prediksi Kapan Seseorang Meninggal

Kompas.com - 26/06/2018, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

"Model ini mengungguli model prediktif tradisional yang digunakan secara klinis dalam semua kasus. Kami percaya bahwa pendekatan ini dapat digunakan untuk membuat prediksi yang akurat dan scalable untuk berbagai skenario klinis," sambung mereka.

Dalam salah satu studi kasus, algoritma Medical Brain ini memberi seorang wanita penderita kanker payudara metastasis 19,9 persen kemungkinan meninggal di rumah sakit dengan menggetarkan 175.639 poin data dari catatan medisnya.

Ini berbeda jauh dengan prediksi tradisional yang dilakukan. Angka Peringatan Dini rumah sakit hanya menunjukkan 9,3 persen peluang untuk meninggal dunia.

Sayangnya, kecerdasan buatan itu benar. Dalam dua minggu, pasien tersebut sudah meninggal.

Kontroversi

Menggabungkan teknologi semacam ini dengan bidang kesehatan bukanlah hal yang mudah. Ada banyak ketakutan dan dukungan terkait dengan hal ini.

Baca juga: AI Pecahkan Manuskrip yang Bingungkan Ilmuwan Selama Berabad-abad

American Medical Association mengakui dalam sebuah pernyataan bahwa menggabungkan AI dengan dokter manusia dapat membawa manfaat yang signifikan.

Meski begitu, asosiasi medis tersebut menyatakan bahwa alat-alat AI harus "berusaha untuk memenuhi beberapa kriteria utama, termasuk transparan, berbasis standar, dan bebas dari bias."

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Dr Mikhail Varshavski, dokter perawatan keluarga. Menurutnya, menghubungkan sejumlah besar informasi kesehatan dapat bermanfaat bagi pasien, tapi kuncinya adalah privasi data.

"Hal yang mengkhawatirkan bagi saya adalah apa yang terjadi dengan data ini dan siapa yang memiliki data ini?" Katanya.

"Saya berharap, sebagai dokter, bahwa perusahaan-perusahaan ini menggunakan data untuk menguntungkan pasien, bukan perusahaan itu sendiri," tambahnya.

Selain itu, Varshavski juga mengingatkan perlunya pengawasan terhadap teknologi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com