KOMPAS.com - Polusi udara tidak hanya bertanggung jawab atas munculnya penyakit emfisima dan kanker paru-paru, yang membuat jutaan orang di seluruh dunia meninggal.
Menurut penelitian ilmuwan Inggris, pencemaran udara juga membuat pohon kekurangan gizi karena telah mematikan jamur yang memberi nutrisi untuk pohon.
Banyak pohon di Inggris dan Eropa yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, seperti pertumbuhan daun yang jarang dan daun berubah warna.
Baca juga: Polusi Udara, Pembunuh Senyap di Ibu Kota
Tingginya tingkat nitrogen dalam air hujan diduga memecah jaringan akar raksasa, di mana pohon saling bertukar senyawa penting lewat akar yang berkaitan dengan jamur bawah tanah.
Hal ini diketahui setelah ilmuwan dari Imperial College dan Kew Gardens di Inggris mempelajari 13.000 sampel tanah dari 137 lokasi hutan di 20 negara.
Dalam laporan di jurnal Nature, peneliti mencatat 15 sampai 90 persen hutan di Inggris sudah terkena polutan yang menembus tanah dan mengganggu komunitas perkumpulan mikroba di sekitar akar pohon.
Akibatnya, jamur tidak dapat menghasilkan nutrisi cukup untuk perkembangan pohon sehingga pohon kekurangan gizi.
Perlu diketahui, akar pohon bergantung pada jamur mikoriza untuk mengekstrak unsur hara tanah seperti nitrogen, fosfor, dan kalium agar dapat tumbuh sehat. Sebagai imbalannya, akar memberikan karbon pada jamur.
Baca juga: Polusi Turun Drastis dalam 4 Tahun, Bagaimana China Melakukannya?
Penelitian ini bukan studi yang baru dilakukan. Mereka sudah memeriksa toleransi jamur terhadap polusi udara selama sepuluh tahun terakhir.
"Ada kecenderungan mengkhawatirkan bahwa hampir semua pohon di Eropa kekurangan gizi dan ini bisa membuat hutan rentan terhadap hama, penyakit, dan perubahan iklim," kata peneliti utama Martin Bidartondo dilansir Xinhua, Minggu (24/6/2018).
Menurut Bidartondo, karakteristik pohon dan kondisi lingkungan merupakan prediktor paling penting untuk menentukan seberapa banyak spesies jamur mikoriza yang baik untuk pohon tumbuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.