Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Turun Drastis dalam 4 Tahun, Bagaimana China Melakukannya?

Kompas.com - 14/03/2018, 07:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Ketika perdana menteri China, Li Keqiang, berkata di Kongres Nasional Rakyat China 4 Maret 2014 bahwa mereka akan menyatakan perang terhadap polusi, tidak sedikit yang merasa skeptis.

Namun, kini negara tersebut telah membuktikannya. Dalam waktu empat tahun, China telah berhasil memangkas tingkat partikulat udara rata-rata 32 persen.

Kemajuan ini, menurut studi yang dilakukan oleh Michael Greenstone dari University of Chicago dan kolega, meningkatkan kesehatan dan usia harapan hidup penduduknya hingga 2,4 tahun.

Dalam artikelnya untuk The New York Times, Senin (12/3/2018), Greenstone menguraikan bagaimana China bisa mencapai hal ini.

Dia berkata bahwa beberapa bulan sebelum pidato Li, China telah merilis rencana untuk mengurangi konsentrasi partikulat setidaknya 10 persen. Beberapa kota, seperti Beijing bahkan dituntut untuk mengurangi polusi hingga 25 persen.

Baca juga : Panda Tak Lagi Terancam Punah, Bagaimana China Melakukannya?

Untuk mencapai target ini, China melarang kota-kota yang paling berpolusi mendirikan pembangkit listrik bertenaga batu baru, sementara pembangkit listrik yang sudah ada diharuskan mengurangi emisinya atau mengganti bahan bakar dengan gas alam. Negara tersebut juga mengurangi pabrik-pabrik besi dan baja, serta menutup tambang batu bara.

Lalu, beberapa kota besar diminta mengurangi jumlah mobil di jalanan.

Lebih ekstremnya, menteri perlindungan lingkungan China juga menerbitkan rencana 143 halaman yang mengharuskan rumah-rumah dan tempat usaha membuang pemanas bertenaga batu bara. Akibatnya, banyak rumah dan tempat usaha di China yang harus bertahan dalam kedinginan selama musim dingin kemarin.

Untungnya, upaya ini berbuah manis. Data dari pemerintah China dan kedutaan-kedutaan di negara tersebut menunjukkan bahwa mayoritas kota-kota China melampaui target mereka.

Baca juga : Potret Kehidupan di Kota yang Udaranya Bisa Membunuh Manusia

Tingkat partikulat di Beijing turun hingga 35 persen, di Shijiazhuang turun 39 persen, dan di Baoding yang disebut sebagai kota paling berpolusi pada 2015 juga turun 38 persen.

Greenstone dan kolega kemudian mengonversikan penurunan ini menjadi efek terhadap harapan hidup menggunakan metode dari Indeks Kualitas Udara-Kehidupan.

Mereka menemukan bahwa jika China bisa mempertahankan kemajuan ini, penduduk Beijing akan bisa hidup 3,3 tahun lebih lama, penduduk Shijiazhuang akan hidup 5,3 tahun lebih lama, dan mereka yang di Baoding hidup 4,5 tahun lebih lama. Efek ini akan bisa dirasakan oleh semua orang pada semua usia.

“Tentu, tingkat polusi udara di China masih melebihi standar mereka sendiri dan jauh di atas batas aman Badan Kesehatan Dunia (WHO),” tulis Greenstone.

“Namun, jika China bisa mengikuti standarnya sendiri, usia harapan hidup rata-rata akan bertambah 1,7 tahun, sedangkan mengikuti standar WHO akan meningkatkan usia harapan hidup mereka sebanyak 4,1 tahun,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau