Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Keberadaan Lubang Hitam Langka Ini Selesaikan Perdebatan Ahli

Kompas.com - 23/06/2018, 12:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para astronom baru saja berhasil menemukan bukti penting terkait keberadaan salah satu jenis lubang hitam yang langka.

Lubang hitam ini dianggap langka karena ukuran dan sifatnya. Meski berukuran kecil, lubang hitam tersebut punya sifat super-masif.

Lubang hitam yang dikenal dengan nama intermediate-mass black hole (IMBH) ini sebelumnya tengah diperdebatkan oleh para ahli.

UPDATE: Baca juga: Setelah 2,5 Abad, Gambar Lubang Hitam Pertama Terungkap. Ini Fotonya...

Namun, perdebatan tersebut terselesaikan setelah para astronom di Space Science Center di Universitas New Hampshire (UNH) justru menemukan bukti kuat terkait lubang hitam "tanggung" itu.

"Kami merasa sangat beruntung telah melihat objek ini dengan banyak data yang berkualitas tinggi, yang membantu menentukan massa lubang hitam serta memahami sifat dari peristiwa spektakuler tersebut," kata Dacheng Lin, penulis utama penelitian ini dikutip dari Science Daily, Senin (18/06/2018).

"Penelitian sebelumnya, termasuk penelitian kami sendiri, telah melihat kejadian serupa tetapi tidak selengkap ini dan masih terlalu jauh," tambah Lin yang merupakan seorang asisten profesor peneliti di UNH Space Science.

Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy, untuk mendapat temuan ini, para peneliti menggunakan citra satelit untuk mendeteksi pertama kalinya tanda signifikan dan aktivitas dari lubang hitam ini.

Mereka menemukan pancaran radiasi multiwavelength yang sangat besar dari pinggiran galaksi jauh.

Data tersebut diambil para astronom dari tiga teleskop X-ray yang mengorbit, yaitu Chandra X-ray Observatory milik NASA , Swift Satellite dan XMM-Newton milik ESA.

Baca Juga: Saat Dua Lubang Hitam Raksasa di Semesta Bersatu, Beginilah Bunyinya

Melalui sejumlah analisis, hasilnya, karakteristik dari panjang pancaran menawarkan sebuah bukti adanya bintang yang "terkoyak". Peristiwa ini dikenal sebagai gangguan pasang surut atau tidal disruption event (TDE).

Saat perstiwa TDE terjadi, sebagian serpihan bintang yang hancur akan berpencar keluar atau masuk ke dalam mulut lubang hitam.

Di dalam lubang hitam, serpihan bintang akan terbakar dalam suhu yang sangat panas dan memancarkan pancaran X-ray berbeda-beda.

Menurut para peneliti, pancaran tersebut dapat mudah mencapai luminositas (kecemerlangan) maksimum atau energi maksimal.

Kondisi ini memudahkan para ahli untuk mendeteksi keberadaan IMBH secara efektif.

Para astronom pertama kali mendeteksi aktivitas lubang hitam ukuran "tanggung" ini pada Oktober 2003.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau