KOMPAS.com — Stephen Hawking dikenal mampu menerjemahkan dunia sains yang rumit menjadi lebih mudah untuk ditangkap oleh imajinasi masyarakat. Kepergiannya di usia yang ke-76 pada 14 Maret 2018 merupakan kehilangan besar bagi dunia sains.
Berikut adalah ungkapan Stephen Hawking tentang sejumlah topik kepada masyarakat umum semasa hidupnya, seperti dilansir dari Stuff, Rabu (14/3/2018).
Mengapa alam semesta itu ada
"Jika kita menemukan jawabannya, itu akan menjadi kemenangan tertinggi akal manusia, karena kita kemudian akan mengetahui pikiran Tuhan" (A Brief History Of Time, 1988).
Ketika Hawking divonis menderita penyakit neuron motorik
"Harapan saya berkurang menjadi nol saat saya berusia 21 dan sejak saat itu, semuanya adalah bonus". (Wawancara dengan The New York Times, Desember 2004).
Tentang lubang hitam
"Einstein salah saat dia berkata 'Tuhan tidak bermain dadu'. Pertimbangan dari lubang hitam telah menunjukkan bahwa Tuhan memang bermain dadu, tapi terkadang Dia membuat kita bingung dengan melemparkan dadu ke tempat yang tidak terlihat". (The Nature Of Space And Time, 1996).
Tentang kesuksesan komersial
"Saya ingin buku saya dijual di toko buku bandara". (Wawancara dengan The New York Times, 2004).
Tentang Ketenaran
"Kelemahan dari ketenaran saya adalah bahwa saya tidak dapat pergi ke mana pun di dunia ini tanpa dikenali. Tidak cukup bagi saya untuk mengenakan kacamata hitam dan wig. Kursi roda saya terlalu kentara". (Wawancara di TV Israel, 2006).
Tentang dunia yang tak sempurna
"Tanpa ketidaksempurnaan, Anda atau saya tidak akan ada". (Into The Universe With Stephen Hawking, The Discovery Channel, 2010).
Tentang eutanasia