Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Cacing Bergerak di Dalam Kulit Perempuan Ini, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 21/06/2018, 20:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Saat melihat ada benjolan kecil di bawah mata kiri, perempuan Rusia ini memutuskan untuk mengabadikannya lewat selfie.

Bukannya menghilang, benjolan itu justru bergerak dan berpindah tempat.

Lima hari setelah itu, benjolan yang tadinya ada di bawah mata kiri berpindah ke atas mata kiri. Sepuluh hari kemudian, benjolan itu pindah ke bibir atas.

Setelah ia mendapatkan benjolan di bibir, perempuan 32 tahun baru berkonsultasi dengan dokter mata.

Baca juga: Mengapa Ada Corak Aneh Saat Menggosok Mata? Sains Jelaskan

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan, ia mengalami infeksi cacing parasit Dirofilaria repens.

Dalam laporan kasus yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine, Rabu (20/6/2018), cacing D. repens yang berbentuk seperti benang umumnya menginfeksi anjing, kucing, rubah, dan mamalia liar.

Perempuan Rusia itu mengaku mendapatkan benjolan setelah ia pergi ke daerah pedesaan di luar Moskow dan sering digigit nyamuk.

Menurut laporan 2011 dari kasus serupa, cacing D. repens hidup di jaringan bawah kulit yang penyebarannya disebabkan oleh nyamuk.

Umumnya, manusia tidak menjadi inang D. repens. Namun bila menginfeksi manusia, infeksi parasit akan muncul sebagai benjolan di bawah kulit yang dapat bergerak.

Infeksi yang disebabkan cacing bukan kali pertama dialami manusia. Dalam laporan di tahun 2011 juga disebutkan ada beberapa orang Eropa, Asia, dan Afrika yang melaporkan mengalami kasus serupa.

Dr Vladimir Kartashev, profesor kedokteran di Universitas Kedokteran Rostov, Rusia, yang merawat perempuan itu mengatakan kasus serupa sudah ada sejak lama.

"Sejak tahun 1997, ada lebih dari 4.000 kasus infeksi parasit pada manusia di Rusia dan Ukraina. Kasus serupa semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir," kata Kartashev dilansir Live Science, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Kasus Langka, Wanita Buta Ini Dapat Melihat Objek Bergerak

Dalam studi tahun 2015 yang dibuat Kartashev dan rekannya, hanya ada delapan orang yang mengalami infeksi ini pada 1997. Namun pada 2012 tercatat ada 200 kasus.

Meski kondisi ini mengerikan dan menggelikan, perawatan infeksi relatif sederhana, yakni dengan melakukan operasi.

Hal yang sama juga dilakukan perempuan Rusia itu, dan kini ia sedang dalam tahap pemulihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau