KOMPAS.com - Saat kita menggosok atau memejamkan mata, muncul cahaya putih atau corak berwarna tak beraturan. Kadang juga ada visual berputar atau seperti papan catur.
Hal ini rupanya sudah dituliskan oleh orang-orang Yunani kuno dalam beberapa teks medis paling awal dunia.
Para ilmuwan menyebut fenomena ini sebagai Phosphene untuk menjelaskan pengalaman melihat cahaya tanpa cahaya yang masuk ke mata. Hal ini muncul saat kita menutup mata.
Phosphene berasal dari bahasa Yunani, phos yang artinya cahaya dan phainein artinya untuk menunjukkan.
Baca juga : Tak Punya Mata tetapi Bisa Melihat, Binatang Apakah Ini?
Cahaya atau corak yang kita lihat pun ada banyak, tapi yang paling umum adalah tekanan phosphene.
Dilansir dari IFL Science, dalam bola mata kita ada sejenis neuron yang disebut sel ganglion retina. Sel ini bertugas menerima informasi visual dari sel fotoreseptor peka cahaya di retina, yang terletak di lapisan belakang bola mata.
Saat kita meliat sekeliling, sel ganglion retina menerima informasi dari sel fotoreseptor yang dirangsang oleh cahaya yang masuk ke mata.
Namun, sel ini juga memungkinkan untuk mengaktifkan sel retina dengan menerapkan tekanan.
Saat mata tertutup dengan lembut, maka akan memberi tekanan pada sel-sel di dalam retina, menipu mereka untuk melakukan hal yang sama seperi saat ada cahaya masuk ke mata.
Sistem saraf pusat akan merespon rangsangan dengan cara yang sama speerti melihat cahaya. Bagi beberapa orang, saat bersin atau batuk juga dapat memicu phosphene kecil.
Baca juga : Bukan Fiksi, Anda Benar-benar Bisa Membaca Pikiran Orang Lewat Mata
Menggosok mata bukanlah satu-satunya cara untuk merasakan fenomena ini. Beberapa orang yang migrain juga dapat mengalami hal serupa. Sayangnya peneliti belum dapat memastikan apa yang menyebabkan pengalaman visual juga muncul saat migrain. Mereka menduga ini karena gelombang aktivitas listrik lokal pada otak.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 47 dari 59 astronom NASA dan ESA juga mengalami phosphene mendadak. Terutama yang berupa kilasan cahaya saat dikirim ke orbit rendah bumi.
Para peneliti yang melakukan pengamatan tersebut percaya bahwa phosphene muncul karena radiasi. Sementara peneliti lain menduga hal itu untuk menginduksi phosphene melalui sengatan listrk langsung dari korteks visual otak dan melalui perubahan medan magnet yang hebat.
Pengetahuan ini akan bagus untuk menambah wawasan tentang indera, persepsi, dan bagaimana kita menafsirkan realitas sekitar kita.
Perlu dicatat, sebaiknya jangan terlalu sering menggosok mata karena akan membuat kerusakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.