Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil 22.000 Tahun Ungkap Kerabat Panda Raksasa yang Sudah Punah

Kompas.com - 20/06/2018, 20:08 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan di China baru-baru ini berhasil menemukan fosil panda raksasa yang berusia 22.000 tahun.

Fosil panda purba yang ditemukan di sebuah gua subtropis, gua Cizhutuo di Provinsi Guangxi China ini menjadi temuan yang sangat menarik.

Sebab, menurut para ilmuwan, fosil tersebut merupakan kerabat panda raksasa modern yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Panda purba ini menurut ilmuwan terpisah dari kerabatnya, panda yang hidup di jaman sekarang, sekitar 144.000 hingga 227.000 tahun lalu.

Ini menjadikan fosil panda purba tersebut sebagai kelompok panda yang punah dan tidak pernah ditemukan lagi hari ini.

Kesimpulan ilmuwan ini berdasarkan analisis DNA dengan metode yang canggih, di mana DNA dapat di tarik dari fosil.

Meski memungkinkan untuk analisis DNA, metode ini tetap menjadi tantangan tersendiri karena fosil yang ditemukan berasal dari lingkungan subtropis. Ini membuat preservasi dan pemulihan DNA menjadi sulit.

Setelah berhasil menarik DNA, tim kemudian mengurutkan hampir 150.000 fragmen DNA untuk menciptakan genom mitokondria lengkap.

Baca juga: 12 Ekor Panda di China Kehilangan Lingkaran Hitam Matanya

Hasilnya, DNA mitokondria yang ditarik dari fosil mengungkapkan bahwa panda purba secara genetis terpisah dari garis keturunan panda saat ini pada 144.000 hingga 227.000 tahun yang lalu.

Meskipun jelas mereka membentuk kelompok teritorial mereka sendiri, namun apa yang terjadi pada mereka selanjutnya di kemudian hari adalah teka-teki ilmiah lainnya.

"Menggunakan pengurutan DNA mitokondria tunggal yang lengkap kita menemukan garis keturunan mitokondria yang berbeda, menunjukkan bahwa panda Cizhutuo memiliki hubungan mendalam dengan panda sekarang," ujar  Qiaomei Fu, Ph.D, peneliti dari Chinese Academy of Science dikutip dari Science Magazine, Senin (18/06/2018).

"Hal ini karena secara genetik, (fosil tersebut) lebih erat terkait dengan panda masa kini dibandingkan keluarga beruang lainnya," tambah Fu.

Selain itu, DNA yang ditemukan juga memiliki lusinan mutasi yang mengubah cara hewan tersebut berkembang.

Mereka menyatakan jika mutasi tersebut mungkin adaptasi untuk bertahan hidup di iklim subtropis selama 22.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Mengapa Panda sangat Menggemaskan? Sains menjawabnya

"Ini benar-benar membuat kita perlu mengurutkan lebih banyak DNA panda purba untuk benar-benar menangkap keragaman genetika mereka yang berubah dari waktu ke waktu serta bagaimana hubungan dengan habitat mereka saat ini," tambah Fu dikutip dari Inverse, Senin (18/06/2018).

Spesimen DNA panda tertua ini sekaligus memberikan pandangan baru jika penyebaran populasi panda jauh lebih luas.

Selama ini, sangat sedikit yang diketahui tentang sejarah panda raksasa, khususnya di daerah-daerah di luar habitat mereka saat ini, di provinsi Shaanxi atau Gansu dan provinsi Sichuan.

Namun adanya bukti ini menunjukkan jika panda di masa lalu tersebar jauh lebih luas.

Temuan ini telah diterbitkan Senin, (18/6/2018) dalam jurnal Current Biology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau