Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Mitos Nanas dan Mentimun Bikin Perempuan Indonesia Stunting

Kompas.com - 16/06/2018, 13:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Penelitian organisasi lembaga sosial Girl Effect dan Nutrition Internation menemukan menemukan banyak remaja Indonesia yang tidak memahami konsep gizi untuk kebaikan tubuh.

Adanya "aturan" yang tidak menganjurkan remaja putri makan makanan tertentu justru membuat mereka kekurangan gizi sehingga terhambat pertumbuhannya.

"Berdasarkan penelitian kami, nutrisi adalah konsep yang sangat abstrak bagi banyak remaja perempuan di Indonesia. Dan mereka tidak bisa melihat relevansinya terhadap kehidupan sehari-hari," kata Kecia Bertermann dari Girl Effect.

"Kesehatan bagi mereka adalah sesuatu yang berkaitan dengan kegembiraan, aktif, awas, dan tidak sakit. Mereka makan hanya agar kenyang dan sangat bergantung pada jajanan kecil yang kebanyakan makanan olahan," imbuh Kecia.

Baca juga: Awas Stunting, Orangtua Wajib Amati Kenaikan Berat Badan Anak

Kedua organisasi melakukan penelitian kualitatif pada 36 perempuan berusia 14 sampai 16 tahun di Jakarta pada bulan Oktober sampai November 2017. Mereka juga berbicara dengan tokoh masyarakat dan para orang tua.

Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah kuatnya kepercayaan akan tabu makanan tertentu di kalangan remaja putri yang berdampak tubuh tidak mendapat asupan cukup gizi.

"Misalnya keyakinan tentang makan terlalu banyak mentimun dapat menyebabkan keputihan, makan nanas dapat menyebabkan sulit hamil, makanan pedas dapat menyebabkan ibu yang menyusui menghasilkan susu pedas," Kecia menjelaskan.

Penelitian ini bukanlah yang pertama kali membahas dampak mitos makanan tertentu terhadap kesehatan tubuh.

Sebelumnya, UNICEF bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia pernah membuat penelitian serupa dengan objek remaja laki-laki dan perempuan di Indonesia berusia13 sampai 18 tahun pada 2017, salah satunya di Lombok.

Dari penelitian keadaan nutrisi pada remaja ini, mereka menemukan pandangan tabu makanan lebih banyak dialami remaja putri.

"Kebanyakan tabu makanan dan juga persepsi yang mempengaruhi kegiatan fisik hanya diterapkan remaja putri," kata Dr Jee Hyung Rah, ahli nutrisi UNICEF yang berkantor di Jakarta.

Meski dua penelitian besar menunjukkan tabu makanan picu remaja putri Indonesia kekurangan gizi, sejumlah pihak merasa hal ini bukan satu-satunya alasan.

"Kita lihat bagaimana akses mereka terhadap makanan khususnya pada daerah-daerah pedesaan, masalah ekonomi juga bisa membuat akses terhadap pangan terbatas," kata Prof Dr Evy Damayanthi, ahli gizi dan pangan dari IPB.

Prof Evy menambahkan, banyak remaja putri mengalami stunting atau kekurangan gizi kronis sejak masih balita.

Baca juga: Indonesia Darurat Konsumsi Tembakau, Ini Himbauan Para Pakar

Kegiatan fisik dan pendidikan

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau