"Kami juga mendapat informasi bagaimana bayi menggerakkan tangan dan badannya, berkat sensor yang dipasang di sekelilingnya. Dan kami juga bisa menganalisa cara bayi memanipulasi, menyentuh obyek di sekelilingnya. Kami memasukkan berbagai sensor pada mainan itu," imbuh Cecchi.
Risetnya dilakukan dalam lingkungan klinis. Di sini bayi mendapat stimulasi visual, untuk memperoleh data mengenai perhatian dan apa fokus mereka pada saat itu.
Tujuan akhirnya adalah mengembangkan teknik latihan yang semakin efisien.
Baca juga: WHO Sarankan Tunggu Semenit untuk Potong Tali Pusar Bayi Prematur
Para peneliti yakin, suatu saat nanti, kerusakan saraf yang berkaitan dengan kelahiran prematur tidak akan memicu kelainan jika bayi mendapat stimulus yang tepat sejak dini.
Dokter ahli psikiatri anak Giovanni Cioni mengatakan lingkungan adalah obat terbaik bagi Otak.
"Terutama otak bayi di minggu atau bulan pertama, punya kapasitas luar biasa untuk menyembuhkan diri. Plastisitasnya mengagumkan. Jadi memberi bayi stimulus yang tepat, benar-benar krusial dan akan memberi dampak besar," kata Cioni.
Hal itu pun sudah terbukti pada Liam yang kondisinya maju pesat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.