Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Bikin Kopi dengan Campuran Serbuk Brokoli

Kompas.com - 07/06/2018, 18:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Buah bit, kelapa, kunyit dan alga biru sudah berhasil diubah untuk menjadi zat tambahan pada kopi.

Menyusul bahan di atas, lembaga riset ilmiah nasional Australia mengumumkan keberhasilannya mengubah brokoli menjadi campuran untuk kopi.

Peneliti CSIRO berharap bentuk bubuk dari tanaman dengan nama latin Brassica oleracea ini nantinya tdidak hanya digunakan untuk campuran minuman, tetapi juga campuran berbagai macam makanan.

Baca juga: Ini Cara Terbaik Memasak Brokoli, Menurut Sains

Brokoli dikenal sebagai sayuran yang kaya kandungan gizi, dengan banyak kandungan serat, vitamin A, B1 dan B6, kalium, seng, magnesium, dan lainnya.

"Dua sendok makan bubuk brokoli setara dengan satu porsi sayuran," kata ilmuwan makanan CSIRO, Maryann Augustin.

"Kami membuat camilan dengan bubuk brokoli ini dan memberikannya kepada anak-anak, ternyata anak-anak dan orangtua mereka menyukainya," imbuhnya.

Menurut mereka, bubuk brokoli ini bisa ditambahkan pada secangkir kopi hitam sebelum ditambahkan krim susu, dan sedikit taburan brokoli diatasnya.

Gerbang untuk kesehatan yang lebih baik

CSIRO paham, saat orang mendengar terobosan mereka maka akan timbul rasa jijik sekaligus penasaran. Namun, CSIRO yakin dapat mengatasi masalah tersebut.

"Bubuk ini dapat digunakan dengan mudah dan ditambahkan ke berbagai macam makanan konsumen," kata Augustin.

Tim CSIRO mengubah brokoli menjadi bubuk yang bisa digunakan untuk campuran berbagai minuman dan makanan. Tim CSIRO mengubah brokoli menjadi bubuk yang bisa digunakan untuk campuran berbagai minuman dan makanan.

Laporan CSIRO dan Inovasi Hortikultura terbaru menemukan 51 persen orang dewasa tidak mengkonsumsi sayuran dalam jumlah yang cukup, sementara dua dari tiga anak juga tidak cukup mengkonsumsi sayuran.

Sayuran dalam bentuk bubuk memang bukan hal baru, dan sejumlah toko makanan kesehatan dan pengecer online juga telah menjual beragam kemasan "superfood".

Untuk memastikan produk brokoli bubuk gizinya tidak hilang, CSIRO berjanji akan menelusuri dan menjaga ketat kualitasnya sejak brokoli masih ditanam.

CEO Fresh Select John Said yang telah memasok brokoli untuk beberapa proyek mengatakan kepada ABC, jika produksi brokoli di pertaniannya dapat ditingkatkan maka itu dapat menciptakan kegunaan yang bernilai tinggi untuk hasil tanaman yang umumnya akan dibuang.

"Tanaman kami tidak semuanya tumbuh dengan baik, jadi pasti ada hasil tanaman yang ditinggalkan usai panen," katanya.

"Kami selalu berusaha memanen 80 hingga 85 persen dari hasil di kebun, sehingga meninggalkan antara 20 hingga 10 persen yang tersisa di ladang," imbuhnya.

Baca juga: Temuan Baru: Kopi Punya Efek Berlawanan dengan Ganja

Hasil pertanian itu biasanya dibajak kembali ke lahan pertanian, sehingga mengubahnya menjadi bubuk akan menjadi nilai tambah bagi petani.

"Ini soal rasio 10 banding satu, 10 kilogram bahan baku membuat 1 kilogram produk.

"Itu akan bisa menghasilkan pasta brokoli yang fantastis," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau