Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Terbaik Memasak Brokoli, Menurut Sains

Kompas.com - 10/02/2018, 21:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Sudah banyak yang mengetahui bahwa brokoli adalah sayuran yang baik untuk tubuh. Sejumlah nutrisi seperti serat, vitamin C dan A, kalsium, dan folat ada dalam sayuran hijau ini.

Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan cruciferous (bernutrisi tinggi) ini dapat mencegah kerusakan pembuluh darah pada penderita diabetes. Tak hanya itu, brokoli juga dipercaya dapat menurunkan kadar lemak dalam darah.

Brokoli juga mengandung sulforaphane, yaitu senyawa yang terbukti dapat menangkal kanker. Ini artinya, brokoli adalah sayuran yang baik untuk pencegahan kanker.

Saking banyaknya kandungan dalam brokoli, banyak ibu yang bingung cara mengolah sayuran ini tanpa mengurangi nutrisinya. Lalu, bagaimana cara mengolah brokoli yang benar?

Baca juga: Brokoli, Lancarkan Pencernaan hingga Cegah Kanker

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry mengungkapkan bahwa brokoli yang digoreng mengurangi tingkat fotokimia yang berpotensi melawan kanker.

Meski begitu, para peneliti di China menemukan bahwa memotong brokoli sebelum di masak akan membantu mempertahankan kandungan sulforaphane dalam brokoli.

Para peneliti dari Zhejiang University tersebut melakukan eksperimen dalam mengolah brokoli. Brokoli yang mereka dapat di pasar lokal kemudian dimasak dengan berbagai cara.

Dilansir dari Body and Soul, Jumat (09/02/2018), mereka kemudian menemukan bahwa memotong sayuran ini menjadi berukuran 2 milimeter dan mendiamkannya selama 90 menit sebelum di masak dapat meningkatkan kadar sulforaphane brokoli sebanyak 2,8 kali.

Sayangnya, para peneliti tidak bisa menjelaskan alasannya. Tapi, mereka percaya mendiamkan sayuran selama 30 menit mungkin cukup.

Selain itu, yang paling penting adalah memotong brokoli karena sulforaphane hanya dapat diserap jika sayuran "rusak".

Pendapat ini didukung oleh Dr Ayesha Sherzasia, ahli neurologi dan wakil direktur dari Alzheimer’s Prevention Program di Loma Linda University, AS. Sherzasia menjelaskan bahwa sebuah enzim bernama myrosinase yang melakukan kontak dengan komponen lain adalah pendahulu sulforaphane.

Baca juga: Sering Kram Kaki Saat Malam? Perbanyaklah Brokoli

Semakin banyak kontak, maka akan melepaskan lebih banyak senyawa ini. Dengan kata lain, memotong brokoli menjadi potongan kecil akan membuat kandungan ini semakin banyak.

"Pesan penting dalam makalah ini adalah jika Anda memotong brokoli menjadi potongan kecil, enzim tersebut akan bersentuhan dengan myrosinase dan semakin kecil potongannya semakin baik," ungkap Sherzasia dikutip dari Newsweek, Jumat (09/02/2018).

Sherzasia juga menyebut bahwa cara terbaik makan brokoli adalah mentah. Namun mengukus atau menggorengnya selama kurang dari 5 menit juga pilihan tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau