Pada saat yang sama, sementara dalam banyak hal para peneliti menegaskan bahwa petir Jovian sangat mirip dengan yang diamati di Bumi, mereka juga mencatat perbedaan dalam distribusinya.
"Distribusi petir Jupiter berada di luar relatif terhadap Bumi," kata Dr Brown.
"Ada banyak kegiatan di dekat kutub Jupiter tetapi tidak ada di dekat khatulistiwa (garis tengah planet tersebut). Anda bisa bertanya kepada siapa saja yang tinggal di daerah tropis - ini tidak berlaku untuk planet kita," sambungnya.
Baca juga: Apa Kehebatan Petir Sampai Bisa Membuat 6 Sapi Mati Berdiri?
Efek ini diduga hasil dari perbedaan distribusi panas dari kedua planet.
Udara yang hangat dan kelembapan tinggi di khatulistiwa Bumi memicu badai di sekitar bagian tengah planet. Sedangkan efek yang sama pada Jupiter diciptakan oleh gas hangat dari interior Jupiter yang naik di kutub karena kurangnya stabilitas atmosfer.
"Penemuan ini hanya bisa terjadi dengan Juno," kata Dr Scott Bolton, peneliti utama Juno dari Southwest Research Institute, San Antonio.
"Orbit unik kami memungkinkan pesawat luar angkasa kami terbang lebih dekat ke Jupiter daripada pesawat angkasa lain dalam sejarah, jadi kekuatan sinyal dari apa yang dipancarkan planet ini seribu kali lebih kuat," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.