Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: Kebanyakan Konsumsi Protein Berisiko Alami Gagal Jantung

Kompas.com - 31/05/2018, 13:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Diet atkins adalah pola diet yang tinggi asupan lemak dan protein, namun rendah karbohidrat.

Meski 20 penelitian selama 12 tahun mengungkap diet ini efektif menurunkan berat badan, namun temuan terbaru mengungkap fakta diet ini buruk bagi kesehatan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation mengungkap, orang yang melakukan pola diet seperti ini meningkatkan risiko masalah jantung, terutama gagal jantung.

Gagal jantung berarti jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh untuk menjaga jaringan dan organ-organ sehat, sehingga kesehatan memburuk dan berujung kematian.

Baca juga: Protein Tinggi Ditemukan pada Susu Kecoak, Berani Mencoba?

Risiko munculnya gagal jantung tak hanya dirasakan mereka yang mengonsumsi protein hewani dalam jumlah tinggi.

Orang yang mengonsumsi protein nabati juga memiliki dampak sama. Bedanya hanya pada tingginya tingkat risiko gagal jantung.

Bagi orang yang mengonsumsi protein hewani termasuk susu dan sosis dalam jumlah tinggi akan meningkatkan risiko gagal jantung antara 43 sampai 49 persen di hari tua.

Sementara orang yang banyak mengonsumsi protein nabati, risiko masalah jantung akan meningkat hingga 17 persen.

"Karena ada banyak orang melakukan diet tinggi protein begitu saja, penting untuk memperjelas kemungkinan buruk dari diet ini," kata penulis studi Dr Jyrki Virtanen, profesor nutrisi epidemiologi dari Universitas Finlandia Timur, dilansir The Independent, Rabu (30/5/2018).

Sebanyak 2.441 pria berusia 42 sampai 60 tahun dipantau pola makan dan kesehatannya selama 22 tahun.

Ada 334 kasus gagal jantung, dengan 77 persen adalah konsumen protein hewani, dan sisanya konsumen protein nabati.

Dari analisis berbagai jenis protein, hanya telur dan ikan yang tidak meningkatkan risiko gagal jantung.

Baca juga: Si Kecil Alergi Protein Hewani, Apa yang Harus Dilakukan oleh Ibu?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan kesehatan lainnya telah memperingatkan dan menganjurkan untuk melakukan diet seimbang.

Diet seimbang yang dimaksud adalah rendah gula, konsumsi susu dan daging merah yang cukup, lebih banyak mengonsumsi ikan dan kacang-kacangan, juga sayuran.

"Ini adalah studi pertama yang menghubungkan diet tinggi protein dengan risiko gagal jantung. Sebab itu, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum kita mengetahui apakah protein yang moderat mungkin bermanfaat mencegah gagal jantung," ujar Heli Virtanen, penulis utama studi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau