Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protein Tinggi Ditemukan pada "Susu" Kecoak, Berani Mencoba?

Kompas.com - 13/04/2018, 20:06 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdengar agak menggelikan sekaligus mengerikan, tapi para ilmuwan meyakini bahwa "susu" kecoak bisa menjadi makanan super bagi umat manusia di masa mendatang.

Keyakinan berawal pada 2016 silam ketika sebuah tim peneliti internasional menyusun kristal protein yang terdapat pada usus tengah kecoak.

Mereka menemukan sesuatu yang di luar dugaan. Ternyata, protein pada susu kecoak empat kali lebih bergizi dari susu sapi. Tak heran hal ini membuat mereka berpikir jika susu kecoak bisa menjadi kunci untuk memberi makan populasi kita yang akan makin berkembang di masa depan.

Baca juga : Kenapa Kecoak Sangat Kuat dan Sulit Dibunuh? Sains Menjelaskan

Seperti yang kita ketahui, kebanyakan kecoak bereproduksi dengan bertelur. Namun ada satu spesies kecoak yang ternyata melahirkan. Sama seperti manusia, kecoak dari jenis Diploptera punctate ini menghasilkan makanan untuk anak-anak mereka.

Induk mereka mengeluarkan zat cair mengandung lemak, gula dan protein layaknya susu. Setelah ditelan, cairan ini kemudian berubah mengeras sebagai kristal protein di dalam usus anak-anak kecoak. Nutrisi inilah yang menyokong kehidupan anak-anak kecoak sehingga dapat bertumbuh dengan kecepatan yang tak terkira.

Para ahli serangga sebenarnya telah lama mengetahui bahwa spesies ini mengeluarkan makanan cair. Namun, mereka tidak mengira jika kandungannya kaya manfaat.

Barulah saat pemeriksaan lebih lanjut, terungkap jika susu kecoak adalah salah satu zat paling bergizi dan berkalori di planet ini.

Baca juga : Susu Platipus Simpan Senjata Perangi Bakteri Kebal Antibiotik

Tim peneliti yang dipimpin oleh Institute of Stem Cell Biology and Regenerative Medicine di India kini mengurutkan gen yang bertanggung jawab memproduksi kristal protein untuk melihat apakah mereka bisa mereplika protein ini dalam laboratorium. Mereka juga melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah protein tersebut beracun bagi manusia.

Sebab, bukan tidak mungkin jika temuan ini menjadi alternatif pengganti susu sapi yang kini sedang banyak mendapat sorotan karena berkontribusi besar pada efek gas rumah kaca.

"Kristal ini seperti makanan lengkap, memiliki protein, lemak dan gula. Ada kandungan asam amino esensial juga," kata Sanchari Banerjee, salah satu tim peneliti yang terlibat.

Menariknya lagi, bukan hanya sebagai sumber kalori dan nutrisi, kristal ini juga bersifat time released alias melepaskan zat aktif secara bertahap.

"Jika Anda membutuhkan makanan dengan kandungan kalori yang tinggi, ini adalah makanan yang lengkap, sangat stabil dan cocok menjadi suplemen protein yang luar biasa," tambah Banerjee.

Penelitian ini diterbitkan dalam IUCrJ

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau