Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Lahar Purba dan Gempa Ungkap Jejak Peradaban Mataram Kuno

Kompas.com - 30/05/2018, 17:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Mungkin, masyarakat sekitar candi Kedulan telah meninggalkan kawasan tersebut sebelum aliran sungai semakin melebar. Dengan kata lain, ada upaya menyelamatkan diri dari warga.

"Lahar itu mengalir di sungai. Artinya ada sungai yang mengalir dari utara ke selatan, kemudian berbelok dari barat ke timur. Artinya candi dibangun di tepian sungai," katanya.

"Bangunan termasuk candi yang dibangun di tepi sungai akan sangat rentan tertejang luapan sungai termasuk lahar. Itulah yang terjadi di Kedulan," imbuh Didit.

Dilihat dari jatuhan puing-puing bangunan yang tidak jauh dari tempatnya, Didit yakin hal itu diakibatkan oleh ulah manusia atau gempa. Mengingat juga ditemukan sisa karbon purba di sana.

Baca juga: Mengapa Festival Rock Dilarang di Candi Prambanan?

Menurut Didit, candi Kedulan dan Sambisari memiliki kemiripan, keduanya sama-sama dibangun dekat tepian sungai.

Selain itu, candi Sambisari dan Kedulan yang berada di bawah permukaan tanah juga menjadi bukti bahwa tanah di pulau Jawa khususnya Jawa Tengah telah terangkat ke atas sebagai akibat pergerakan lempeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com