Pemerintah Jerman mengisyaratkan persetujuannya atas rencana Komisi Eropa.
Menteri Lingkungan Hidup Svenja Schulze mengatakan kepada stasiun TV ARD, kemasan plastik sekali pakai "secara bertahap harus ditarik dari peredaran."
Komisaris Anggaran Uni Eropa mendukung sanksi denda yang diusulkan pada negara-negara anggota yang gagal mendaur ulang lebih banyak plastik.
"(Denda) Ini menciptakan insentif bagi politisi nasional untuk memikirkan, bagaimana sampah plastik dapat dikurangi - melalui pelarangan, pendidikan, pajak nasional atau pembayaran tambahan untuk tas belanja plastik," katanya.
Sayangnya, hal ini bisa menjadi sesuatu yang tak mudah dilakukan. Salah satunya dari kemarahan konsumen yang mau tidak mau harus "diet" plastik.
Meski begitu, pihak Uni Eropa berharap untuk menangkis kemarahan konsumen atas kemungkinan perubahan dengan mendidik masyarakat tentang alternatif yang ramah lingkungan terhadap produk plastik yang mungkin akhirnya dilarang.
Ancaman denda tidak mungkin berjalan dengan baik dengan pemerintah nasional euroseptic dari beberapa negara anggota Uni Eropa.
Aturan yang diusulkan masih harus dirundingkan dengan parlemen Eropa dan perlu persetujuan pemerintahan negara-negara anggota, sebelum diberlakukan. Hal ini bisa berlangsung sampai bertahun-tahun.
Baca juga: Alasan Inggris Raya Akan Larang Sedotan Plastik dan Korek Kuping
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.