Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Inggris Raya Akan Larang Sedotan Plastik dan Korek Kuping

Kompas.com - 21/04/2018, 21:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com – Dalam usaha untuk menekan pencemaran lautan akibat sampah plastik, Inggris Raya berencana untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai yang tidak bisa didaur ulang maupun terdegradasi dengan cepat.

Produk-produk yang rencananya akan dilarang termasuk sedotan plastik, korek kuping atau cotton bud, dan pengaduk minuman dari plastik yang bisa Anda temukan di kafe-kafe.

Rencana tersebut disampaikan dalam rapat Commonwealth Heads of Government di London, Kamis kemarin (19/4/2018) menanggapi konsumsi plastik yang terus meningkat.

Perdana Menteri Inggris Raya, Theresa May, berkata bahwa di Inggris Raya saja, sebanyak 23 juta sedotan plastik digunakan dan dibuang setiap hari. Lalu, laporan pemerintah Inggris mengenai masa depan kelautan menyebutkan bahwa sebanyak 70 persen sampah di lautan berasal dari plastik.

Baca juga : Ilmuwan Tak Sengaja Ciptakan Enzim Pemakan Plastik

“Sampah plastik adalah salah satu tantangan lingkungan terbesar bagi bumi. Oleh karena itu, melindungi lingkungan kelautan sangat penting bagi agenda kita di Rapat Commonweath Heads of Government,” ujarnya.

Sebelumnya, Inggris Raya telah menetapkan aturan kantong plastik berbayar. Negara tersebut juga melarang penggunaan microbeads dalam produk apa pun.

Ke depannya, bukan tidak mungkin rencana pelarangan sedotan plastik dan korek kuping terealisasi. Pasalnya, sejauh ini rencana tersebut mendapat dukungan baik dari masyarakat Inggris Raya, selebriti, dan para pakar konservasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau