KOMPAS.com - Dunia mengenal mendiang Michael Jackson sebagai penghibur sejati. Ia tidak hanya melambung karena lagu, tetapi juga tariannya.
Di setiap aksi panggung, Jackson selalu menampilkan tarian memukau. Kita ingat bagaimana Jackson dapat membuat gerakan meluncur dan berputar dengan sangat mulus atau melakukan moonwalk, salah satu tarian khasnya.
Dari semua tarian yang pernah ditunjukkan Jackson semasa hidup, salah satu tarian paling menarik adalah "antigravitasi" yang ada dalam video klip Smooth Criminal.
Dalam gerakan "antigravitasi", Jackson memiringkan tubuhnya sampai 45 derajat dengan kondisi punggung lurus dan kaki menginjak lantai.
Baca juga: Kabar Baik, Akar Penyakit Autoimun yang Dialami Selena Gomez Terungkap
Gerakan ini sangat mengagumkan, tapi bagaimana penyanyi asal Amerika itu melakukannya?
"Secara fisik, ini sebenarnya tidak mungkin dilakukan. Ia mengecoh gravitasi," kata ahli bedah saraf Dr Nishant Yagnick, Pascasarjana dari Institut Pendidikan Kedokteran dan Penelitian di Chandigarh, India, dilansir CNN, Selasa (22/5/3018).
"Seseorang dapat memiringkan tubuh maksimalnya 25 sampai 30 derajat sebelum jatuh. Saya sudah pernah mencoba melakukannya, dan saya jatuh," imbuh Dr Manjul Tripathi.
Yagnick dan Tripathi yang kebetulan penggemar Jackson pun tertarik untuk menyelidiki bagaimana idola mereka mampu melakukannya.
Menggandeng Dr. Sandeep Mohindra, ketiganya mempublikasikan pengamatan mereka dari sudut pandang neurosurgeon di Journal of Neurosurgery pada Selasa (22/5/2018).
Dalam laporan berjudul How did Michael Jackson challenge our understanding of spine biomechanics?, para dokter mengupas rahasia aksi antigravitasi Jackson.
Saat tubuh dicondongkan dengan punggung tegak seperti Jackson, otot-otot erector spinae yang sejajar dengan tulang belakang akan menopang tubuh.
Namun saat tubuh dalam keadaan normal, otot-otot erector tidak lagi menjadi penopang utama tubuh.
"Hal ini memungkinkan untuk memiringkan badan dari sendi pergelangan kaki, sambil menjaga postur tubuh tetap lurus kaku," jelas ahli dalam penelitiannya.
Selain itu, ketiganya menduga Jackson ditopang oleh sepatu dengan desain khusus agar menjaganya tidak terjatuh selama melakukan aksinya.
Sepatu khusus