Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Akar Penyakit Autoimun yang Dialami Selena Gomez Terungkap

Kompas.com - 10/03/2018, 19:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pada 2015, Selena Gomez, penyanyi cantik asal Amerika pernah mengatakan sedang berjuang melawan penyakit lupus.

Lupus merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan termasuk penyakit autoimun yang menyebabkan sel tubuh rusak dan mengalami peradangan.

Selain Lupus, penyakit rheumatoid arthritis dan tiroiditis Hashimoto (gondok autoimun) juga termasuk penyakit autoimun. Tidak hanya tiga, ada ratusan penyakit yang tergolong dalam penyakit autoimun.

Memang bukan hanya Gomez saja yang pernah mengalami penyakit lupus atau penyakit autoimun lain. Jumlah pasien yang mengidap penyakit ini terus meningkat di seluruh dunia.

Baca juga : Selena Gomez Alami Serangan Panik dan Depresi karena Lupus

Namun, tenaga medis membutuhkan waktu lama sampai bertahun-tahun untuk dapat mendeteksi seseorang memiliki penyakit autoimun.

Terkait hal tersebut, tim peneliti dari Yale Universiy membawa kabar baik. Dalam laporan yang terbit di jurnal Science, Jumat (9/3/2018) mereka menemukan akar penyakit autoimun dan metode menjanjikan untuk menangani penyakit ini.

Dalam laporannya, mereka menghubungkan reaksi autoimun terhadap bakteri di usus yang disebut Enterococcus gallinarum.

"Respon autoimun dapat dipicu saat bakteri E. gallinarum secara spontan bermigrasi dari usus ke organ lain seperti limpa, hati, dan kelenjar getah bening," tulis peneliti dalam laporannya, dilansir IFL Science.

Peneliti menemukannya setelah mencangkok tikus secara genetis agar rentan terhadap penyakit autoimun.

Mereka kemudian menganalisis bakteri usus untuk mengidentifikasi penyebab peradangan atau produksi antibodi yang diketahui dapat meningkatkan respons autoimun.

Dengan cara ini mereka menemukan pelakunya adalah Enterococcus gallinarum.

Untuk lebih memastikan, peneliti membandingkan sel hati yang dikultur dari orang sehat dengan pasien penyakit autoimun. Dari sini peneliti menemukan jejak E. gallinarum pada pasien autoimun.

Baca juga : Penyakit Autoimun yang Paling Berbahaya

Mereka berharap temuan ini dapat dikembangkan untuk membuat obat yang ampuh melawan E. gallinarum.

Peneliti menyarankan dengan menggunakan antibiotik atau vaksin secara efektif dapat mengurangi gejala penyakit autoimun dengan menekan pertumbuhan bakteri E. gallinarum

"Vaksin terhadap E. gallinarum adalah jalan yang spesifik karena vaksinasi terhadap bakteri lain yang kami selidiki tidak mencegah kematian dan autoimunitas. Vaksin itu sebaiknya disuntukkan di otot untuk menghindari penargetan bakteri lain yang berada di dalam usus," ujar Martin Kriegel, salah satu penulis penelitian.

"Pengobatan dengan antibiotik dan pendekatan lain seperti vaksinasi menjanjikan cara untuk memperbaiki kehidupan pasien dengan penyakit autoimun," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau