Para dokter bukan satu-satunya yang menaruh perhatian pada masalah ini. Asosiasi guru di Jerman juga telah berulang kali mewanti-wanti akan kelelahan yang dialami siswa muslim selama puasa di bulan Ramadhan, media lokal melaporkan.
Sebetulnya, tidak ada hukum nasional maupun peraturan di Jerman yang melarang anak-anak atau remaja berpuasa.
"Bahkan muslim berusia muda bebas untuk berpuasa di bulan Ramadhan," kata Menteri Budaya, Pemuda, dan Olaharaga Susanne Eisenmann kepada media Jerman.
Namun dia menambahkan, merupakan tugas orang tua untuk memperhatikan kesehatan anak, terutama usia sekolah dasar.
"Mereka harus memastikan bahwa anak-anak dapat menjalani bulan puasa secara sehat," ujarnya.
Hal itu supaya "performa dan kemampuan konsentrasi di sekolah tidak terganggu."
Baca juga: Jangan Salah, Puasa Terbukti Ringankan Gejala Penyakit Asam Lambung
Sebelumnya, sudah ada sejumlah lembaga yang berupaya menghentikan anak-anak berpuasa.
Pada tahun 2015, sebuah sekolah dasar di London melarang para siswa untuk berpuasa selama Ramadhan. Larangan ini menurut seorang pemimpin muslim di kota tersebut disebut sebagai "tindakan bodoh".
Menurut pemimpin tersebut, seandainya saja sekolah berbicara kepada orang tua terlebih dahulu, publisitas buruk dapat dihindari.
Bisa Puasa, Asal...
Badan Kesehatan Nasional Inggris NHS, dalam sebuah laman web berisi saran terkait Ramadhan, mengatakan bahwa puasa tidaklah membahayakan kesehatan anak.
Tapi mereka memang menyarankan anak muda, usia tujuh atau delapan, untuk tidak berpuasa.
"Sebaiknya anak-anak disadarkan akan apa saja yang dibutuhkan untuk berpuasa dan latihan berpuasa selama beberapa jam terlebih dahulu," kata pihak badan kesehatan tersebut.
Di Indonesia?
Meski periode puasa di Indonesia lebih pendek, yaitu sekitar 13 jam, pakar ilmu gizi dari IPB Anton Apriyantono juga tidak menganjurkan orang tua untuk memaksa anak yang belum akil balig untuk berpuasa secara penuh.