KOMPAS.com - Setiap tahun, umat Islam di seluruh pelosok dunia berpuasa mulai subuh hingga maghrib sepanjang bulan Ramadhan selama 30 hari.
Di belahan utara dunia, Ramadhan jatuh pada sat musim panas yang membuat matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat sehingga masa puasa mencapai 18 jam lebih.
Bahkan, akan mendekati 19 jam pada akhir Ramadhan nanti.
Sementara di Norwegia, masa antara subuh dan maghrib itu sekitar 20 jam setiap harinya jadi Anda akan tidak minum dan makan sepanjang itu dalam waktu 30 hari.
Tapi apakah puasa bagus buat kesehatan Anda? Inilah yang terjadi pada tubuh Anda jika berpuasa selama 30 hari.
Bagian tersulit - Hari-hari awal
Secara teknis, tubuh manusia tidak berada dalam 'kondisi berpuasa' sampai sekitar delapan jam setelah mengkonsumsi makanan terakhir.
Masa sekitar delapan jam itulah usus selesai berhenti menyerap gizi dari makanan yang dikonsumsi.
Baca juga: Studi: Pasien Gagal Jantung Bisa Jalani Puasa dengan Aman, Asal...
Setelah itu maka tubuh Anda mulai mengandalkan glukosa yang disimpan di hati dan otot untuk memberi energi.
Lebih lama lagi, ketika cadangan glukosa itu habis, maka lemak tubuh yang menjadi sumber energi bagi manusia.
Ketika tubuh mulai membakar lemak, akan mendorong pengurangan berat badan, penurunan tingkat kolesterol, dan juga memperkecil risiko diabetes.
Namun anjloknya kadar gula darah juga menyebabkan tubuh melemah dan lesu sehingga Anda mungkin menderita sakit kepala, pusing, mual-mual, dan bau mulut.
Hal itu terjadi ketika tingkat kelaparan Anda sedang pada masa terberatnya.
Hati-hati dengan dehidrasi - Hari 3-7
Ketika tubuh Anda mulai terbiasa dengan puasa, maka lemak akan diuraikan dan diubah menjadi gula darah.