Ia menjelaskan, pria memiliki lebih banyak reseptor untuk neuropeptida, zat kimia yang memengaruhi otak dibanding perempuan.
"Zat kimia dipengaruhi oleh hal-hal seperti fluktuasi estrogen, sehingga mungkin beberapa perempuan gusar pada waktu yang berbeda dalam siklus mereka," kata Medlin.
"Tapi secara biokimia, dalam terminologi neurologi, pria jauh lebih mungkin mengalaminya daripada wanita," terangnya.
Itu karena tingkat testosteron yang lebih tinggi dikombinasikan dengan lebih banyak reseptor untuk neuropeptida.
Pada akhirnya, pandangan perempuan lebih gusar karena lapar bisa saja merupakan inkarnasi lain dari stereotip gender yang berlaku, termasuk stigmatisasi laki-laki yang menyatakan perasaan mereka.
"Mungkin pria belum merasa mampu berbicara tentang hubungan emosional yang mereka miliki dengan makan dan dengan rasa lapar dan mungkin itu sebabnya diasumsikan bahwa gusar karena lapar itu adalah sifatnya perempuan, padahal tentu saja, itu dimiliki semua manusia," kata Jess Fostekew.
"Setiap orang memiliki hubungan yang cukup rumit dengan makanan," kata Sophie Medlin.
Baca juga: Kurang Makan Sayur dan Buah Bikin Anak Mudah Marah
'Gusar karena lapar' juga dapat memiliki dampak nyata pada hubungan pribadi Anda, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian tahun 2014 yang menemukan bahwa kadar glukosa darah yang rendah berhubungan dengan agresi yang lebih besar di antara pasangan yang sudah menikah.
Peserta diminta untuk menusukkan jarum pintal ke boneka voodoo yang menjadi perwakilan dari pasangan mereka sebagai tanggapan marah mereka.
Selain ini, pasangan yang marah akan membunyikan suara keras melalui headphone yang dikenakan oleh pasangan mereka yang malang.
Selama percobaan, ahli mengukur kadar glukosa darah. Hasilnya, peserta yang memiliki kadar glukosa lebih rendah menusukkan lebih banyak jarum pintal ke boneka voodoo dan membunyikan suara yang lebih keras dan lebih lama.
Bagaimana kita menghindari kegusaran akibat rasa lapar?
"Itu tergantung pada jarak makan Anda berikutnya," kata Medlin.
"Idealnya Anda menginginkan sesuatu yang akan menaikkan tingkat gula darah Anda sedikit dan mempertahankannya di level itu. Jadi semacam makanan ringan jenis karbohidrat yang gurih merupakan pilihan terbaik untuk dikonsumsi," jelas Medlin.
Baca juga: Jangan Pernah Berbelanja Saat Perut Lapar, Sains Membuktikannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.