Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pernah Berbelanja Saat Perut Lapar, Sains Membuktikannya

Kompas.com - 28/10/2017, 17:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Apa yang terlintas dalam pikiran Anda saat melihat gambar pizza, donat, es krim, atau burger? Coba bandingkan dengan ketika Anda disuguhi gambar wortel, sawi, seledri, atau brokoli.

Apakah gambar junk food terlihat lebih menarik daripada makanan sehat? Bila ya, kemungkinan besar Anda sedang lapar.

Baca juga: Ingin Berhenti Makan ?Junk Food?? Anda Harus Tidur

Sebuah penelitian terbaru dari Johns Hopkins University yang dipublikasikan secara online di Jurnal Psychonomic Bulletin and Review  menggarisbawahi bias implisit orang terhadap makanan berlemak tinggi gula dan menegaskan bahwa pepatah lama "jangan berbelanja saat perut lapar" benar adanya.

"Kami ingin melihat, apakah gambar makanan, terutama yang berlemak atau berkalori tinggi, akan menjadi gangguan bagi orang yang terlibat dalam tugas yang rumit," kata Howard Egeth, seorang profesor di departemen ilmu psikologi dan otak dikutip dari Science Daily, Kamis (26/10/2017).

"Jadi kami menunjukkan wortel dan apel kepada mereka, dan itu memperlambat mereka. Kami menunjukkan sepeda dan paku payung, hal itu juga memperlambat mereka. Namun, saat kami menunjukkan kue cokelat dan hot dog, perlambatannya sampai dua kali lipat," kata Egeth yang juga salah satu penulis dalam penelitian ini.

Egeth dan Corbin A Cunningham, peneliti utama penelitian ini, menciptakan tugas komputer yang rumit dan tidak relevan dengan makanan.

Mereka meminta sekelompok peserta untuk menemukan jawabannya secepat mungkin. Ketika peserta sedang bekerja dengan tekun, para peneliti menampilkan gambar makanan di pinggiran layar.

Baca juga: Hati-hati, Satu Kali Makan Junk Food Tingkatkan Risiko Diabetes!

Gambar tersebut melintas sangat cepat, sekitar 125 milidetik, sehingga orang sulit menyadari gambar apa yang melintas.

Namun, ternyata semua gambar tersebut mengalihkan perhatian peserta, meskipun Cunnigham dan Egeth mencatat bahwa gambar junk food dua kali lebih mengganggu daripada gambar lainnya.

Selanjutnya, para peneliti melakukan kembali eksperimen serupa, tetapi pada sekelompok peserta baru yang telah memakan dua buah permen cokelat sebelum mengerjakan tugasnya.

Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata setelah makan cokelat, orang tidak lagi terganggu oleh gambar makanan sehat maupun junk food.

Peneliti penasaran sekarang, apakah makanan ringan lainnya akan memiliki efek yang sama.

"Saya berasumsi itu karena makanan ringan yang enak dan tinggi lemak, seperti cokelat," kata Egeth.

Baca juga: Kertas Pembungkus Junk Food Juga Berbahaya untuk Kesehatan

"Tapi bagaimana jika kita memberi mereka sebuah apel? Bagaimana jika kita memberi mereka soda tanpa kalori? Atau bagaimana jika kita berkata bahwa mereka akan mendapatkan uang jika mengerjakan tugas dengan cepat, yang akan menjadi sebuah insentif nyata agar tidak terganggu. Mungkinkah gambar junk food akan tetap menarik?" sambungnya.

Cunningham berkata bahwa hasilnya dengan jelas menunjukkan bahwa meskipun tugas yang dikerjakan sama sekali tidak ada hubungannya dengan makanan, gambar makanan tetap bisa mengganggu kita, setidaknya sampai ada makanan yang masuk ke perut.

"Mungkin pepatah tentang 'jangan pergi berbelanja saat lapar' benar adanya. Anda mungkin akan membuat pilihan yang seharusnya atau biasanya tidak Anda lakukan," kata Cunningham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau