Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darahnya Unik, Pria Australia Selamatkan 2,4 Juta Bayi

Kompas.com - 14/05/2018, 19:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Tanpa pikir panjang, Harrison menyetujui tawaran para ilmuwan untuk berpartisipasi pada percobaan tersebut.

"Mereka meminta saya untuk menjadi kelinci percobaan, dan saya telah menyumbangkan darah sejak itu," kata Harrison.

Dari darah Harrison, pada ilmuwan mengembangkan suntikan yang disebut Anti-D.

Dosis pertama obat ini diberikan kepafda wanita hamil di Rumah Sakit Royal Prince Alfred pada 1967, kata Robyn Barlow, koordinator program yang menemukan Harrison.

Selama lebih dari 60 tahun, Harrison terus menyumbangkan darahnya. Plasma darahnya telah digunakan untuk membuat jutaan suntikan Anti-D.

"Setiap ampul Anti-D yang pernah dibuat di Australia memiliki 'James' di dalamnya," kata Barlow.

"Dia telah menyelamatkan jutaan bayi," tegas Barlow.

Baca juga: Temuan Baru, Tes Darah dan Urine Bisa Deteksi Autisme

Langka

Meski telah menyelamatkan jutaan nyawa, para ilmuwan masih belum yakin mengapa tubuh Harrison secara alami menghasilkan antibodi langka ini.

Namun, beberapa berpikir ini terkait dengan transfusi yang diterimanya saat remaja.

Banyak orang berpikir bahwa Harrison adalah pria yang luar biasa. Bahkan, dia mendapat julukan "Pria dengan Tangan Emas".

Dalam sebuah wawancaram, Harrison mengatakan bahwa bagian paling memuaskan dalam komitmennya adalah bayi-bayi yang diselamatkannya, termasuk cucunya sendiri.

Tracey Mellowship , putri Harrison menyebut bahwa dia membutuhkan suntikan Anti-D untuk kelahiran putra pertamanya pada 1992.

"Terima kasih ayah, Saya bisa melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat pada 1995... Terima kasih ayah telah memberi saya kesempatan untuk memiliki dua anak yang sehat - cucu Anda," tulis Tracey dalam akun Facebooknya.

Pada Jumat (11/05/2018), Harrison melakukan donor darah terakhirnya. Itu karena saat ini usianya telah mencapai 81 tahun.

Dia telah melewati batas usia yang diizinkan untuk donor. Karenanya, Palang Merah memutuskan bahwa dia harus berhenti menyumbangkan darah untuk menjaga kesehatannya.

"Kami tidak akan pernah melihat jenisnya lagi," kata Barlow.

"Bahwa dia sehat dan bugar dan pembuluh darahnya cukup kuat untuk terus menyumbang begitu lama, sangat langka," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com