KOMPAS.com - Para ahli saraf di Indiana University, AS mampu membuktikan bahwa hewan non-manusia secara mental bisa "memutar ulang" kenangan masa lalu.
Penemuan ini berpotensi membantu peneliti yang ingin mengembangkan perawatan baru untuk orang yang kehilangan ingatan karena penyakit Alzheimer atau penyakit serupa.
"Alasan kami tertarik pada memori binatang tidak hanya untuk memahami hewan, tetapi lebih untuk mengembangkan model memori baru yang sesuai dengan jenis gangguan memori pada penyakit manusia seperti Alzheimer," ungkap Jonathon Crystal, ahli saraf sekaligus pemimpin penelitian ini dikutip dari Science Alert, Jumat (11/05/2018).
Baca juga: Sempat Dikira Punah, Tikus Kanguru ini Ternyata Masih Hidup
Hewan yang menjadi subyek penelitian kali ini adalah tikus.
Sebelumnya, para ilmuwan telah mengetahui bahwa tikus bisa mengingat beberapa episode unik.
Hanya saja, sampai sekarang, tidak diketahui apakah mereka bisa memutar ulang serangkaian kejadian secara berurutan.
Namun, penelitian kali ini menjawab itu semua. Akibatnya, hal ini bisa menggeser paradigma untuk penelitian kehilangan memori pada pasien Alzheimer selanjutnya.
Selama bertahun-tahun, sebagian besar penelitian pra-klinis pada obat Alzheimer didasarkan tentang bagaimana obat mempengaruhi tes memori spasial.
Memori spasial adalah kemampuan untuk mengingat ruang bidang, bentuk, jarak dan luas, serta arah atau posisi seseorang.
Pada hewan, memori spasial bisa diukur. Inilah yang membuatnya sebagai dasar penelitian perawatan Alzheimer.
Sayangnya, hal ini justru membatasi uji coba. Alasannya adalah efek yang paling melemahkan pada penyakit Alzheimer tidak disebabkan memori spasial.
"Jika nenek Anda menderita Alzheimer, salah satu aspek yang paling memilukan dari penyakit ini adalah dia tidak bisa mengingat apa yang Anda katakan kepadanya, tentang apa yang terjadi dalam hidup Anda," ujar Danielle Panoz-Brown, penulis penelitian ini.
Baca juga: Risiko Alzheimer Hingga Kanker, Inilah Berbagai Dampak Kurang Tidur
"Kami tertarik pada memori episodik - dan memutar ulang memori episodik - karena penurunan penyakit Alzheimer dan penuaan secara umum," imbuhnya.
Memori episodik sendiri pada dasarnya adalah kemampuan untuk mengingat peristiwa tertentu dalam urutan yang benar.
Untuk mengetahui tepatnya kita bisa mengukur memori episodik pada hewan, para peneliti mengamati 13 tikus selama hampir satu tahun.