Sebagai perbandingan, tim Hu juga merangsang sel Merkel pada kelompok tikus lain. Mereka menemukan, cara ini dapat mengurangi respon menggaruk. Hal ini menunjukkan sel Merkel berperan dalam menekan rasa gatal.
Baca juga : Kulit Tersetrum saat Bergesekan dengan Orang Lain? Sains Jelaskan
Protein kunci sel Merkel
Setelah ditelusuri, tim menemukan di dalam membran sel Merkel terdapat saluran protein kunci yang dapat menghambat rasa gatal yang disebut Piezo 2.
Salah satu fungsi sistem saraf adalah menentukan sentuhan mana yang harus direspons dan diabaikan, dalam hal ini lewat sentuhan. Menurut Hu, hal tersebut dilakukan oleh protein sel Merkel Piezo 2.
"Apa yang sebenarnya dilakukan oleh sel Merkel belum jelas, namun studi kami menunjukkan mereka berperan mengendalikan rasa gatal. Jika Anda kehilangan sel ini, kemampuan untuk mengendalikan rasa gatal juga akan hilang," ujar Hu.
Hu berharap temuannya ini suatu saat dapat digunakan untuk terapi atau perawatan bagi mereka yang memiliki reseptor terlalu sedikit.
Sebelum hal itu terjadi, para ilmuwan harus memastikan bahwa model tikus dalam uji coba mereka mirip dengan manusia. Untuk itu, Hu dan timnya sudah mulai bergerak untuk mengumpulkan sampel kulit dari pasien yang didiagnosis dengan alloknesis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.