Ini membuat pendengaran Holley belum pulih sepenuhnya. Sembilan hari kemudian Holly memutuskan untuk mengadakan temu janji dengan dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT).
Mulanya, dia melakukan temu janji untuk memastikan tidak ada sisa bangkai kecoak di telinganya. Tapi dari pengamatan melalui semacam mikroskop, bangkai kecoak itu masih tertahan di kupingnya.
"Begitu saya berada di kursi mewah di kantornya hari itu, THT meletakkan semacam mikroskop di samping telinga saya. Dia tidak banyak bicara, tetapi dia memastikan masih ada 'sesuatu di sana'," ungkap Holley dikutip dari Science Alert, Jumat (04/05/2018).
Dokter tersebut kemudian mengambil langkah untuk mengambil seluruh sisa bangkai kecoak tersebut dari telinga Holley.
“(Dokter) akhirnya menarik enam kepingan bangkai kecoak. Setelah sembilan hari aku kemasukan hewan tersebut,” ujarnya.
Bukan Kasus Pertama
Dari kisah Holley, kita belajar agar menjaga kebersihan rumah. Supaya rumah kita tidak jadi sarang serangga dan hewan kecil lainnya.
Baca juga: Kenapa Kecoak Sangat Kuat dan Sulit Dibunuh? Sains Menjelaskan
Pasalnya, hewan tersebut (seperti lalat, nyamuk, kecoak, dan semut) berpotensi menyusup ke lubang-lubang organ tubuh kita.
Kasus seperti yang dialami Holley sebenarnya bukan yang pertama terjadi.
Berdasarkan catatan South African Medical Journal, rumah sakit Tygerberg di Cape Town, Afrika Selatan pernah menangani kasus yang hampir mirip.
Selama kurun dua tahun, rumah sakit tersebut menangani kasus orang-orang yang telinganya kemasukan kumbang, lalat, dan kecoa.
Dilansir dari Live Science, Jumat (04/05/2018), pada 2014 seorang pria di Taiwan juga mengalami hal serupa.
Dia harus berurusan dengan meja operasi karena ada larva lalat buah yang menyelinap ke kupingnya. Di Taiwan juga pernah ada kasus otoakariasis yang dialami seorang pria. Ada tungau yang bersarang di indera pendengarannya.
Jangan Panik
Tentu kasus semacam ini bukan pengalaman yang menyenangkan. Lalu apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi?
Kunci penting menghadapi kasus serupa adalah jangan panik. Departemen Kesehatan AS (National Institutes of Health) menyarankan untuk dongakkan kepala supaya serangga tersebut merangkak keluar.
Baca juga: Sudah Ada Sejak Periode Trias, Penyebaran Kecoak Tak Lazim
Anda juga bisa mengguyur telinga Anda dengan air, minyak zaitun, atau baby oil agar hewan yang masuk lebih mudah keluar.
Namun, jika tidak bisa ditangani sendiri, ada baiknya lekas pergi ke dokter. Sebab, menarik hewan yang masuk telinga menggunakan pinset tanpa pengawasan dokter justru berbahaya.
Kemungkinan besar timbulkan infeksi. Pembersihan pun tidak tuntas lantaran bagian tubuh serangga masih ada yang tertinggal di telinga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.