Merkuri sebelumnya telah diketahui mempengaruhi reproduksi reptil. Tapi, baru kali ini, mereka menemukan polusi merkuri mempengaruhi rasio jenis kelamin.
Dalam laporan di jurnal Biological Conservation, peneliti menemukan tingkat merkuri yang lebih tinggi dalam darah induk kura-kura berkaitan dengan jumlah kura-kura jantan yang menetas.
Dengan kata lain, ini memperparah pengaruh suhu pada penetasan kura-kura.
Menurut Hopkins, populasi kura-kura sangat sensitif terhadap ketimpangan rasio jenis kelamin, lebih banyak jantan. Hal ini yang bisa menyebabkan penurunan populasi pada kura-kura jenis ini.
"Interaksi yang tidak terduga ini menimbulkan kekhawatiran baru yang serius tentang bagaimana satwa liar menanggapi perubahan lingkungan karena kegiatan manusia," ujar Hopkins.
Baca juga: Terungkap, Inilah Alasan Sebenarnya Kura-kura Punya Tempurung
"Mereka juga menambahkan lapisan tambahan kompleksitas ke proyeksi perubahan iklim saat ini," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.