KOMPAS.com - Dokter berhasil mengangkat tumor ovarium musinosum seberat hampir 60 kilogram milik seorang wanita asal Connecticut, AS.
Pasien 38 tahun yang tidak disebutkan namanya itu mengaku tumornya terus tumbuh sekitar 4,5 kilogram setiap minggu sejak November 2017.
Dr. Vaagn Andikyan, ahli onkologi ginekologi dan ahli bedah dari Western Connecticut Health Network yang terlibat dalam kasus ini mengatakan, ada 12 ahli bedah yang terlibat dalam operasi pengangkatan tumor terbesar sepanjang sejarah.
Operasi berlangsung selama lima jam dan dilakukan pada 14 Februari 2018 di Rumah Sakit Danbury, Connecticut, AS.
Baca juga : Idap Tumor, Kaki Bocah Ini Sengaja Dipasang Terbalik
"Kami berhasil mengangkat tumor raksasa yang berasal dari indung telur kirinya. Kami harus mengangangkat indung telur dan tabung fallopi sebelah kirinya, juga membuang jaringan peritoneum yang menempel pada ovarium," kata Andikyan dilansir CNN, Kamis (3/5/2018).
Menurut Andikyan, tumor berasal dari sel-sel epitel yang melapisi ovarium dan musinosum, diisi oleh zat gelatin yang diproduksi sel tumor.
"Tumor ovarium musinosum cenderung besar. Tapi tumor sebesar ini sangat jarang dalam literatur. Mungkin ini 10 sampai 20 kali lipat besarnya dari yang pernah ditemukan sebelumnya," ujarnya.
Secara teknis, tumor jenis ini tergolong jinak dan belum menyebar ke luar ovarium. Namun karena ukurannya yang luar biasa telah menekan pembuluh darah terdekat dan hal itu dapat membahayakan nyawa pasien.
"Ada banyak masalah yang berkaitan dengan tumor raksasa di dalam perut ini. Dia tidak bisa makan, tidak bisa berjalan, dan ada masalah yang berkaitan dengan komplikasi mengingat ukuran tumor yang dapat menekan vena. Hal ini dapat menyebabkan darah beku karena kompresi aliran darah," terang Dr. Linus Chuang, ketua kebidanan dan ginekologi yang terlibat dalam kasus ini.
Selain mengangkat tumor seberat 60 kilogram, tim medis juga mengangkat 2 kilogram lebih jaringan dinding perut dan kelebihan kulit akibat tumor.
Dokter juga harus merekonstruksi perut pasien yang rusak karena ukuran tumor.
"Perut itu membesar dan menimbulkan banyak masalah pada dinding perut. Jadi, dokter Andikyan harus berkonsultasi dengan dokter bedah plasik untuk melakukan rekonstruksi," kata Chuang.
Ketika wanita ini memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit Danbury, ia terlihat seperti manusia malnutrisi yang tidak bisa berjalan karena kaki bengkak akibat menopang tumor yang berat.
"Saat pertama kali masuk ke ruang pemeriksaan, saya melihat seorang wanita 38 tahun dengan bobot 158 kilogram lebih dan memiliki tumor yang besarnya sekitar 100 sentimeter. Saya melihat ketakutan di matanya. Dia putus asa karena sudah berkali-kali menemui dokter dan hasilnya nihil," ungkap Andikyan.
Selama prosedur, seorang ahli anestesi dan ahli jantung dilibatkan untuk menjaga tekanan darah pasien. Terutama saat tumor diangkat.
"Segera setelah tumor diangkat, tekanan darah pasien mulai turun. Jadi tim kardiologi dan anestesi dapat melakukan tindakan untuk mendukung jantung dan paru-paru pasien agar dapat melanjutkan operasi," sambungnya.
Menurut Andikyan, tim dokter berhasil menyelamatkan rahim pasien dan indung telur kanannya. Hal ini akan membantu pasien tetap bisa melahirkan anak.
"Dia berkata tidak ingin memiliki abnyak anak, namun dia ingin memiliki kesempatan mempunyai anak. Sebab itu, kami sangat berhati-hati agar tidak merusak organ reproduksinya," katanya.
Tiga bulan setelah operasi, pasien sudah pulih dan kembali bekerja sebagai guru.
Baca juga : Dikira Buncit, Ternyata Ada Tumor 14 Kg Dalam Perut Pria Ini
Tentang tumor ovarium musinosum
15 persen pasien dengan tumor ovarium adalah pasien dengan tumor ovarium musinosum. Tumor ini terkenal sebagai salah satu jenis tumor yang dapat berkembang besar.
Menurut studi 2013, sekitar 80 persen tumor ovarium musinosum adalah tumor jinak.
Menurut laporan 1994, salah satu tumor ovarium musinosum raksasa lain yang pernah diangkat sebelumnya memiliki berat sekitar 137,5 kilogram pada 1991.
Dari kasus ini, para dokter menyarankan kepada semua wanita untuk segera melakukan pemeriksaan jika merasakan gejala sakit perut atau panggul, kembung, merasa mual saat buang air kecil, perubahan menstruasi tidak terkait dengan menopause.
Bagaimana pun, tumor jenis ini dapat mematikan apabila tidak ditangani sejak dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.