Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bayi Beruang Berusia 3 Bulan Hidup Sendiri, Ke Mana Induknya?

Kompas.com - 24/04/2018, 12:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC,AFP

KOMPAS.com - Belum lama ini, penduduk desa Bulgaria menemukan tiga ekor bayi beruang cokelat berkeliaran di sekitar pegunungan Rhodope selatan.

Dua beruang berjenis kelamin jantan dan satu lagi betina. Mereka kira-kira baru berusia tiga bulan dengan berat masing-masing antara dua sampai tiga kilogram.

Mendengar laporan tersebut, badan amal Internasional yang fokus mengurus hewan, Four Paws, segera menjemput ketiga anak beruang ini pada Senin (23/4/2018).

Sayang, mereka tidak menemukan jejak induknya. Mengingat ketiga anak beruang tidak bersama ibunya, Kementerian Lingkungan setempat meminta mengirim ketiga bayi beruang ke cagar alam terdekat yang ada di kota Belitsa, Bulgaria.

Baca juga : Inuka, Beruang Kutub Singapura Terancam Eutanasia

Dokter hewan yang memeriksa ketiganya berkata mereka dalam keadaan sehat meski mengalami stres. Ketiganya diberi susu dan vitamin kambing untuk tetap menjaga stamina. Pencarian jejak induk beruang pun terus dilakukan hingga saat ini.

"Berdasarkan pengalaman kami, sekitar 90 persen kasus anak beruang yang ditemukan di alam liar muncul karena induknya ditangkap pemburu," kata Dimitar Ivanov dari Four Paws, dilansir AFP, Senin (23/4/2018).

Jika induk beruang tidak juga ditemukan, organisasi berencana akan mengirim ketiganya ke cagar alam beruang Arcturos di Yunani. Di sana beruang akan dipersiapkan untuk dapat hidup mandiri di alam liar.

Saat ini ada sekitar 800 beruang cokelat di Bulgaria. Populasi ini adalah yang terbesar di Eropa dan termasuk spesies yang dilindungi.

Bayi beruang menghabiskan waktu sangat lama bersama induknya

Menurut sebuah penelitian yang terbit di jurnal Nature Communication, Rabu (21/4/2018), bayi beruang cokelat hidup bersama induknya sampai berusia 2,5 tahun sebelum mereka hidup mandiri. Angka ini satu tahun lebih lama dari beberapa dekade sebelumnya.

Menurut penelitian, perubahan sejarah perilaku beruang itu disebabkan oleh tingginya angka perburuan.

Di Swedia, beruang dapat diburu secara legal jika mereka tidak memiliki anak. Sehingga, semakin lama induk beruang tinggal bersama anaknya maka akan semakin menekan risiko terbunuh.

Baca juga : Kisah Sedih di Balik Ibu Beruang Kutub yang Nekat Bangunkan Walrus

"Hipotesis kami, peraturan perburuan dapat mendukung induk beruang bertahan lebih lama. Perilaku reproduksi beruang juga bisa menekan angka perburuan dan menjaga populasi," ujar penulis Joanie Van de Walle dari Universitas Sherbrooke di Quebec, Kanada, dilansir BBC, Selasa (27/3/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau