KOMPAS.com - Pada tahun 1934, arkeolog menemukan lembaran papirus atau kertas zaman kuno di Mesir yang berusia lebih dari 1.500 tahun. Kertas ini ditemukan dekat piramida Firaun Senusret I.
Setelah lebih dari delapan dekade, seorang ilmuwan berhasil mengungkap isi dalam kertas kuno tersebut.
Michael Zellmann-Rohrer dari departemen klasik Universitas Oxford, Inggris, berkata kertas itu berisi doa-doa untuk meminta pertolongan kekuatan ilahi juga mengisahkan beberapa peristiwa alkitab yang terjadi di masa lalu. Salah satunya kisah pengorbanan manusia.
Berdasar analisisnya, manuskrip ini ditulis dalam bahasa Koptik yang dibuat sekitar abad keenam. Di masa ini, Kristen adalah agama resmi di Mesir.
Baca juga : Manuskrip Terlarang Berisi Ajaran Rahasia Yesus Ditemukan, Apa Isinya?
Seluruh masa kekaisaran Timur (Bizantium) dan kekaisaran Romawi Barat memeluk agama Kristen. Ada banyak infrastuktur keagamaan, seperti gereja dan biara.
Terkait bahasa yang digunakan dalam tulisan, Michael menjelaskan bahwa bahasa Koptik adalah fase tertulis terakhir dari bahasa Mesir yang masih digunakan dalam liturgi Gereja Ortodoks Koptik.
"Bahasa Koptik mempresentasikan adaptasi alfabet Yunani pada penulisan bahasa Mesir, dan sering meminjam kata dari bahasa Yunani. Hal ini banyak dijumpai dalam manuskrip kuno tersebut," kata Michael kepada Newsweek yang diwartakan Kamis (19/4/2018).
Michael menemukan teks kuno itu di dalam katalog digital Museum Metropolitan Art, New York.
Sejak ditemukan, dokumen tersebut tidak pernah diteliti secara ilmiah. Ini berarti Michael adalah orang pertama yang mempelajari teks kuno tersebut.
Hasil analisis yang kemudian diterbitkan dalam jurnal Zeitschrift für Ägyptische Sprache und Altertumskunde, menyebut Tuhan sebagai "pemimpin Gunung Pembunuh". Hal ini merujuk pada kisah Abraham dalam Kitab Kejadian di mana ia diminta untuk membunuh anak kandungnya, Ishak.
Dalam Kitab Kejadian, dituliskan Tuhan mencegah tindakan Abraham yang akan membunuh Ishak.
Namun, teks kuno menceritakan kisah berbeda. Michael menemukan bahwa Ishak pada akhirnya dibunuh.
"Ini menggemakan cara sebuah cerita diceritakan dalam sejumlah teks kuno lainnya," kata Michael.
Baca juga : Keajaiban dalam Alkitab Terbukti, Gerhana Terjadi 3.000 Tahun Lalu
Tidak jelas siapa penulis teks kuno itu. Michael menduga, ia adalah seorang terpelajar yang mungkin bukan juru tulis profesional.
Dugaan sementara Michael, penulis teks ini tinggal di sekitar kompleks piramida.
"Hipotesis saya, penulis teks ini membuka jasa layanan ritual, di mana doa dan jimat ada di dalam formularium ini (kumpulan formula atau formulir yang digunakan dalam upacara keagamaan). Teks ini adalah salinan pekerjaannya (penulis)," katanya.
Michael juga berkata bahwa teks tersebut mungkin sudah disalin ke buku lain yang dipegang oleh orang Kristen pemeluk kepercayaan Gnostik. Gnostisisme adalah seperangkat gagasan religius kuno yang menggabungkan elemen tradisi Yahudi dan Kristen.
"Papirus ini menggambarkan penggabungan antara kepercayaan Gnostik dan kepercayaan apokaliptik lainnya (pernyataan ilahi yang berasal dari masyarakat Yahudi, muncul sekitar 250 SM sampai 100 M)," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.