Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Beringin 700 Tahun di India Diinfus, Untuk Apa?

Kompas.com - 20/04/2018, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Infus adalah salah satu perawatan medis yang biasa dilakukan pada manusia. Biasanya, perawatan ini diberikan untuk mengganti cairan tubuh.

Namun, bagaimana jika infus tidak diberikan pada manusia melainkan pohon?

Hal ini terjadi di Telangana, India. Sebuah pohon beringin yang disebut terbesar kedua di dunia "diinfus" untuk menyelamatkan nyawanya.

Pohon beringin berumur 700 tahun tersebut diberin infus berupa pestisida encer. Pestisida ini berfungsi untuk mengusir serangga.

Baca juga: 2014, Saatnya Ganti Minuman Ringan dengan Air Infus

Diketahui bahwa pohon besar itu diserang rayap beberapa waktu terakhir.

"Ada dua alasan utama runtuhnya (pohon ini). Pertama, langsung dari batang ke cabang yang menopang akar, itu penuh dengan rayap," ungkap Chukka Gangi Reddy, pejabat hutan di distrik Mahbubnagar, tempat pohon tersebut berada dikutip dari Hindustan Times, Kamis (19/04/2018).

"Kedua, cabang-cabang (pohon) membungkuk ke bawah karena para turis menggunakannya sebagai ayunan," imbuhnya.

Melihat kecenderungan ini, pejebat setempat segera menutup tempat tersebut dari turis. Pohon ini memang salah satu destinasi wisata yang selalu ramai di Mahbubnagar.

Lalu, sebenarnya apa fungsi dari infus yang diberikan pada pohon tua tersebut?

Sebagai informasi, departemen yang berwenang memberikan pestisida berupa Chloropyrifos.

"Ini adalah satu-satunya pengobatan yang efektif untuk mengendalikan rayap. Pertama kami membuat parit di sekitar sistem akar dan menyiraminya dengan Chloropyrifos yang telah diencerkan (sekitar 20 mililiter untuk satu liter air)," ujar Reddy.

"Selanjutnya, kami membuat lubang di sekitar area batang dan cabang yang terserang dengan memompa insektisida yang diencerkan menggunakan pompa tekanan. Namun, itu tidak berfungsi dengan baik," kisah Reddy.

Kegagalan ini membuat pihak berwenang mencoba mencari berbagai ide untuk menyelamatkan pohon tersebut. Dari sinilah, mereka menemukan ide menyuntikkan insektisida yang diencerkan pada pohon seperti cairan infus.

"Kami berpikir untuk mengirimkan insektisida yang diencerkan ke bagian yang terkena rayap, dengan cara dijatuhkan oleh tetes seperti infus bisa membantu," kata Reddy.

Baca juga: Geger Pohon Berambut di Pemakaman Depok, Pakar LIPI Angkat Bicara

"Kami menggantung ratusan botol infus berisi insektisida setiap dua meter. Ini bekerja dengan sangat baik," imbuhnya.

Meski disebut bekerja dengan baik, para ahli pohon dari Indian Institute of Chemical Technology, Hyderabad menyarankan agar seluruh area pohon tersebut ditutupi dan dirawat dengan insektisida.

Saran ini mengingat salah satu faktor rusaknya pohon tersebut adalah vandalisme wisatawan dan kurangnya kebersihan.

Di samping itu, para pejabat setempat juga menyebut bahwa mereka telah membuat pelat dari semen di dekat cabang untuk mencegah pohon itu jatuh.

"Kami telah menggambil beberapa langkah seperti mengatur pelat semen di dekat cabang-cabang untuk mencegah pohon tersebut jatuh," ujar Panduranga Rao, pejabat setempat dikutip dari BBC, Kamis (19/04/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com